> >

Eks Agen KGB Yakin Putin Tak Berani Luncurkan Nuklir: Itu akan Jadi Hukuman Mati Untuknya

Krisis rusia ukraina | 22 Agustus 2022, 16:21 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Mantan agen KGB, Jack Barsky, yakin Putin tak akan meluncurkan senjata nuklir. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Eks agen badan intelijen Uni Soviet KGB, Jack Barsky, mengaku yakin Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan berani meluncurkan senjata nuklir.

Ia menegaskan jika Putin berani melakukannya, itu akan menjadi hukuman mati bagi sang presiden sendiri.

Sebelumnya Putin sempat mengisyaratkan bakal menggunakan senjata nuklir di masa-masa awal penyerangan ke Ukraina.

Bahkan sejumlah pendukung Putin juga ikut mengungkapkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Baca Juga: Diduga Mata-Mata Rusia, Tiga Orang Ditangkap Saat Coba Masuki Pabrik Senjata Albania

Namun menurut Barsky hal tersebut tak akan terjadi.

“Saya merasa sangat ragu ia akan melakukan hal yang ekstrem dan meluncurkan nuklir, karena ia tahu hal itu akan menjadi hukuman mati baginya,” tuturnya dikutip dari Express.

Meski begitu, Barsky mengkritik cara para pemimpin Barat dalam menghadapi Putin.

“Ia telah begitu marah untuk waktu lama, jadi saya pikir kita tak bisa membuatnya lebih marah,” katanya.

“Satu hal yang saya tentang sejak hari pertama, yaitu menghinanya. Itu tak akan memberikan apa pun kecuali membuat Putin semakin marah,” lanjutnya.

Barsky menunjuk bagaimana ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Putin sebagai penjahat perang.

“Itu hanya untuk konsumsi internal. Setiap kali politik menjadi dominan dalam hal kebijakan luar negeri, Anda akan membuat keputusan buruk,” katanya.

Baca Juga: Pemberontak Rusia Pelaku Peledakan yang Tewaskan Putri Sekutu Putin, Sang Presiden Selanjutnya?

Barsky lahir di Jerman, namun kemudian bekerja sebagai agen KGB antara 1973 dan 1988 di AS.

Pada 1988, Uni Soviet percaya penyamaran Barsky terungkap dan berusaha mengembalikannya ke Moskow, tetapi ia menolak untuk pergi.

FBI kemudian menangkapnya dan merekam pengakuan bahwa ia mata-mata. Ia kemudian memberikan kontra-intelijen kepada AS.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Express


TERBARU