Pemberontak Rusia Pelaku Peledakan yang Tewaskan Putri Sekutu Putin, Sang Presiden Selanjutnya?
Kompas dunia | 22 Agustus 2022, 13:03 WIBKOMPAS.TV - Kelompok pemberontak Rusia, Tentara Republik Nasional (NRA) disebut sebagai pelaku peledakan yang menewaskan putri sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Darya Dugina, putri sosok terdekat Putin, Alexander Dugin tewas setelah mobilnya meledak di jalanan umum, Sabtu (20/8/2022).
Darya tewas saat mengendarai mobil ayahnya yang ternyata dipasangi bom, sehingga Alexander diyakini sebagai sasaran sebenarnya.
Mantan Ketua Duma (Majelis Rendah Rusia), Ilya Ponomaryov mengungkapkan NRA sebagai pelaku peledakan tersebut.
Baca Juga: Ukraina Bantah Terlibat Tewasnya Putri Sekutu Putin, Rusia Tetap Memojokkan Kiev
“Aksi itu (pembunuhan Dugina), seperti banyak aksi langsung tindakan partisan lainnya yang dilakukan di wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir, semuanya dilakukan Tentara Republik Nasional,” ujarnya dikutip dari Newsweek.
“Kami berhubungan dengan para pejuang itu dengan bantuan sumber kami Rospartyzan, yang menyertai meningkatnya perlawanan di Rusia. Pejuang NRA mengizinkan saya membaca manifesto mereka hari ini,” ujar sosok yang dikenal anti-Putin itu.
Pada manifestonya yang diterbitkan media Ukraina, Pravda, menyatakan NRA melarang para penghasut perang, perampok dan penindas rakyat Rusia.
“Kami menyatakan Presiden Putin sebagai perampas kekuasaan dan penjahat perang yang mengamandemen konstitusi, melancarkan perang saudara antara orang Slavia dan mengirim tentara Rusia ke kematian yang pasti dan tak masuk akal,” bunyi manifesto tersebut.
“Kemiskinan dan peti mati untuk beberapa orang, dan istana untuk orang lain. Itulah inti dari kebijakannya,” ujarnya.
NRA pun menegaskan orang-orang yang kehilangan haknya memiliki hak untuk memberontak melawan tiran.
Mereka pun mengungkapkan Putin akan menjadi sasaran mereka selanjutnya.
Baca Juga: Anomali Aleksandr Dugin: Filsuf 'Otak Putin' yang Kondang di Barat, Terpinggir di Negeri Sendiri
“Putin akan digulingkan dan dihancurkan oleh kami,” bunyi manifesto tersebut.
“Tujuan kami adalah menghentikan penghancuran Rusia dan tetangganya, untuk menghentikan kegiatan segelintir pengusaha Kremlin yang menyedot kekayaan rakyat kami dan melakukan kejahatan hari ini di dalam dan di luar negeri,” ujarnya.
Sebelumnya, Ukraina dituduh sebagai pelaku peledakan yang menewaskan Dugina.
Namun, dengan tegas pemerintah negara tersebut membantah terlibat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek