Sungai Terpanjang di Asia dan Danau Terbesar di China Kering akibat Gelombang Panas
Kompas dunia | 20 Agustus 2022, 10:57 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Kekeringan yang dipicu gelombang panas sedang menghantam China. Rendahnya curah hujan membuat aliran sungai terpanjang di Asia menipis. Volume danau terbesar di negara itu juga menyusut hingga 75 persen.
Berdasar proyeksi satelit yang diakses melalui Tropicaltidbits.com, gelombang panas masih membayangi sejumlah wilayah China pada Sabtu (20/8/2022), terutama di bagian timur.
Kamis (18/8) lalu, suhu di Distrik Beibei mencapai 45 derajat Celcius, level tertinggi dari yang pernah tercatat sebelumnya.
Sehari setelah itu, 244 kota di China mengalami suhu di atas 40 derajat Celcius, dan lebih dari 400 kota mencicipi suhu di atas 37 derajat Celcius, CNN melaporkan.
Baca Juga: Lelaki di AS Ditangkap karena Jual Beli Bagian Tubuh Mayat di Facebook
Sementara itu, South China Morning Post menyebut volume air Danau Poyang, danau air tawar terbesar di China, menyusut hingga 75 persen.
Total luas danau kini tercatat 737 km persegi, 2.203 km persegi lebih sedikit dari waktu yang sama tahun lalu.
Adapun sungai terpanjang di Asia, Yangtze, kendati airnya mengalir, debitnya berkurang drastis.
Titik pantauan utama di kota Wuhan menunjukkan turunnya permukaan air 6 meter lebih rendah dari biasanya pada Sabtu (20/8).
Liu Zhiyu, seorang pejabat di Kementerian Sumber Daya Air China menjelaskan situasinya kepada CNA.
"Hingga September, aliran di bagian tengah dan hilir Yangtze masih akan rendah. Kekeringan di Anhui, Hubei, Hunan serta Jiangxi masih akan berlanjut," kata Liu, merujuk empat provinsi utama yang dilalui bagian tengah sungai.
Baca Juga: Bocah di AS Meninggal Akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak usai Berenang di Sungai
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/SCMP/CNA