Ukraina Sebut Komandan Rusia di Kherson Kabur, Tentara Putin Diyakini Tertekan
Krisis rusia ukraina | 18 Agustus 2022, 14:53 WIBKHERSON, KOMPAS.TV - Ukraina mengungkapkan bahwa banyak komandan Rusia kabur dari Kherson, setelah pasukan Ukraina semakin gencar berusaha merebut kota itu.
Ukraina melakukan serangan balik untuk merebut kembali kota kunci pertama yang direbut Rusia pada awal serangan, Februari lalu itu.
Sistem roket bergerak HIMARS pemberian Amerika Serikat (AS) digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menghancurkan tiga jembatan penting bagi tentara Rusia.
Hal itu membuat pasokan kebutuhan bagi tentara Rusia menjadi terputus.
Baca Juga: Mengejutkan, Tentara Rusia Ungkap Apa yang Terjadi di Ukraina: Tak Ada Keadilan di Perang Ini
Kaburnya komandan Rusia diungkapkan oleh Gubernur Distrik Mykolayiv, Vitaly Kim.
Ia mengatakan, seluruh staf komando Rusia melarikan diri dari tepi barat sungai.
Kim mengunggahnya pada pesan di media sosial Telegram, di mana ia menggunakan kata hinaan umum untuk menggambarkan tentara Rusia.
“Saya sebenarnya kasihan, tetapi tak banyak, kepada para orc bodoh yang ditinggalkan di sisi tepi sungai Dnipro,” tuturnya menyebut tentara Rusia yang ditinggalkan komandannya.
“Para komandannya kabur ke arah sebaliknya,” tambahnya.
Sementara itu, jurnalis Ukraina yang hanya dikenal sebagai Dmytro, bukan nama sebenarnya, meminta dunia untuk tak melupakan Kherson.
“Saya mengerti banyak orang yang mungkin sangat jauh, merasa sangat lelah membaca mengenai Ukraina setiap hari di berita,” ujarnya, seperti dikutip dari Express, Kamis (18/8/2022).
“Kami masih ingin menggapai setiap warga Eropa, setiap warga dunia, sehingga mereka membicarakan kami, mengenal kami, khususnya mengenai Kherson,” tambah Dmytro.
Baca Juga: Putin Disebut Ganti Komandan Militer Rusia saat Invasi Ukraina, Pemimpin Armada Laut Hitam Berubah
Dmytro pun menegaskan, para tentara Rusia merasa tertekan dengan kondisi tersebut, dan sikap mereka telah berubah.
Ia menegaskan, para tentara Rusia mulai mabuk-mabukan, dengan botol alkohol di satu tangan, dan senjata mesin di tangan lainnya.
“Sejujurnya, jika mungkin dua jenderal atau lima kolonel pergi dari Kherson, tak terlalu terlihat. Tetapi tentara biasa, penjajah Rusia, mulai terlihat kurang ajar,” katanya.
“Jelas mereka tak memiliki disiplin. Ini jelas mengonfirmasi bahwa pejabat tinggi mereka telah kabur,” tambah Dmytro.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Express