Perang Twit Level Negara Besar: Adu Kicauan China vs Amerika Soal Kebijakan Krisis Iklim
Kompas dunia | 17 Agustus 2022, 20:28 WIBJuru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian sendiri telah merespons RUU tentang krisis iklim AS pada pekan lalu. Ia menyebut Washington mestinya “memenuhi tanggung jawab historis serta kewajiban tertunda tentang perubahan iklim dan berhenti mencari-cari alasan untuk kelambanannya.”
Perang twit di atas pun menyoroti jurang perspektif antara China dan AS yang saling berebut pengaruh dan semakin tidak mau bekerja sama. Isu Taiwan dan asertivitas militer China di Indo-Pasifik merupakan salah satu titik perselisihan hubungan dua negara besar itu beberapa tahun belakangan.
Kemitraan iklim China-AS sendiri merupakan satu dari sedikit medium kooperatif antara dua negara yang berseteru tersebut. Ketika China membekukan kemitraan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebutnya “bukan menghukum Amerika Serikat—itu menghukum dunia.”
Sementara itu, di luar Twitter, pakar China menyanjung sebagian UU tentang krisis iklim Washington, tetapi menyebutnya terlambat dan tidak cukup.
“Meskipun terdapat sejumlah pencapaian baru dalam rancangan undang-undang ini (kini telah menjadi UU), saya khawatir itu tidak bisa menegakkan kembali kepemimpinan AS tentang perubahan iklim,” kata Teng Fei, profesor Institut Ekonomi dan Energi Lingkungan Universitas Tsinghua China.
Baca Juga: Terancam Musnah Tenggelam, Pemimpin Negara Kepulauan di Pasifik Nyatakan Keadaan Darurat Iklim
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press