Akhirnya Iran Buka Suara soal Penikaman Salman Rushdie: Dukung Pelaku, tetapi Bantah Keterlibatan
Kompas dunia | 15 Agustus 2022, 17:35 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran akhirnya memberikan komentar mengenai insiden penikaman novelis Salman Rushdie di New York, Amerika Serikat (AS) pada 12 Agustus lalu. Komentar itu dilontarkan oleh salah seorang pejabat Teheran, Senin (15/8/2022).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan bahwa pelaku penyerangan tak patut disalahkan karena menikam Rushdie. Ia menyebut sang novelis lah yang bersalah.
Akan tetapi, Kanaani menegaskan bahwa Teheran sama sekali tidak terlibat dalam serangan di Institusi Chautauqua tersebut.
“Terkait serangan terhadap Salman Rushdie di Amerika, kami menganggap tidak ada pihak yang patut dicela, disalahkan, atau bahkan dikutuk, kecuali dia (Rushdie) sendiri dan para pendukungnya,” kata Kanaani dikutip Associated Press.
Sebelumnya, sejumlah pihak mencurigai ada keterlibatan Teheran dalam penyerangan terhadap Rushdie. Kecurigaan ini berasal dari profil terduga pelaku, Hadi Matar, yang dilaporkan sebagai simpatisan milisi Syiah dan Garda Revolusi Iran.
Baca Juga: Hadi Matar Pelaku Penusukan Salman Rushdie, Bersimpati pada Ekstrimis Syiah dan Garda Revolusi Iran
Iran sendiri membantah kabar bahwa pihaknya mengirim operasi ke luar negeri untuk menargetkan individu tertentu sejak Revolusi Islam 1979.
Kendati demikian, pemerintahan-pemerintahan Barat kerap menuduh Teheran berada di balik berbagai serangan individual.
Salman Rushdie tercatat telah distempel fatwa mati oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Khomeini sejak 1989. Fatwa itu diterbitkan usai novel The Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan) yang kontroversial, dirilis.
“Terkait ini (penikaman Rushdie), tidak ada pihak yang bisa menyalahkan Republik Islam Iran. Kami yakin bahwa hinaan olehnya (Rushdie) dan dukungan terhadapnya adalah penghinaan terhadap umat semua agama,” kata Kanaani.
Sementara itu, mengenai Hadi Matar, Kanaani menyebut Iran tidak punya informasi apa pun. Ia menyampaikan bahwa informasi yang diketahui Teheran tidak lebih banyak dari laporan-laporan media Amerika.
“Salman Rushdie membiarkan dirinya menjadi sasaran kemarahan dan amukan umum karena menghina kesucian Islam dan melanggar garis merah lebih dari 1,5 miliar Muslim, juga garis merah dari umat semua agama,” pungkas Kanaani.
Di lain sisi, mengenai kondisi Rushdie, agennya mengabarkan bahwa sang penulis telah lepas dari perawatan ventilator dan tengah menjalani proses pemulihan.
Baca Juga: Media Iran Sanjung Penyerang Salman Rushdie, Menyebutnya sebagai Pemberani
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press