> >

Selat Taiwan dan Laut China Selatan Memanas, Angkatan Udara China dan Thailand Gelar Latihan Bersama

Kompas dunia | 13 Agustus 2022, 21:45 WIB
China dan Thailand melakukan latihan gabungan bersandikan Falcon Strike 2022 yang digelar di Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) di Udorn Thani, Thailand, selama sepuluh hari mulai Minggu (14/8/2022). (Sumber: Antara)

BANGKOK, KOMPAS.TV - China dan Thailand menggelar latihan udara bersama, mengerahkan jet tempur, pesawat pengebom dan pesawat intai, seperti laporan militer China, Sabtu (13/8/2022).

Angkatan udara China dan Thailand melakukan latihan gabungan bersandikan "Falcon Strike 2022" yang digelar di Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) di Udorn Thani, Thailand, selama sepuluh hari mulai Minggu (14/8/2022).

Kementerian Pertahanan Nasional China MND di laman resminya hari Jumat (12/8/2022) menyebutkan materi latihan gabungan itu meliputi dukungan udara, serangan sasaran darat, dan pengerahan pasukan dalam skala kecil hingga besar.

Latihan gabungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya dan mempererat persahabatan antar-pasukan udara kedua negara serta meningkatkan kerja sama praktis kemitraan strategis yang komprehensif, demikian MND.

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) mengerahkan jet tempur J-10C/S sebanyak enam unit, jet bomber JH-7AI 1 unit, dan pesawat pengintai dini Shaanxi KJ-500 1 unit dalam latihan di Thailand itu.

Sementara pihak RTAF menyertakan pesawat Gripen 5 unit, pesawat serang Alphajet 3 unit, dan pesawat pengintai dini SAAB 340 AEW 1 unit.

PLAAF dan RTAF melakukan lima kali latihan gabungan sejak 2015 dan terakhir pada 2019 d Udorn Thani.

Baca Juga: Ternyata Latihan Militer China di Dekat Taiwan Bukan Persiapan Perang, tapi Operasi Pencegahan

China dan Thailand melakukan latihan gabungan bersandikan Falcon Strike 2022 yang digelar di Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) di Udorn Thani, Thailand, selama sepuluh hari mulai Minggu (14/8/2022) (Sumber: Laitimes)

Latihan gabungan tempur udara China-Thailand tersebut seharusnya digelar setiap tahun, namun ditiadakan pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.

Latihan selama sepuluh hari itu digelar di tengah memanasnya situasi di kawasan Asia Pasifik baru-baru ini, terutama di Selat Taiwan dan Laut China Selatan.

Dalam melengkapi peralatan tempur udaranya, Thailand membeli dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat yang saat ini menjadi rival utama China di bidang pertahanan. 

Namun perlengkapan armada laut dan peralatan tempur darat Thailand dibeli dari China.

Latihan gabungan pasukan udara di Udorn Thani tersebut diduga sebagai bentuk penjajakan kerja sama lebih lanjut antara militer Thailand dan China.

Udorn Thani merupakan basis Komando Udara Wing 23 RTAF yang berlokasi di wilayah Timur Laut Thailand.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara/Global Times


TERBARU