Sekutu Putin Tuduh Ukraina-Barat Ingin Buat Bencana Chernobyl Lagi: Rusia Tak Mungkin Melakukannya
Krisis rusia ukraina | 13 Agustus 2022, 11:42 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menuduh Ukraina dan Barat ingin buat bencana Chernobyl lagi di PLTN Zaporizhzhia.
Medvedev yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, Rusia 100 persen tak mungkin melakukan hal itu.
Pernyataan Medvedev tersebut terkait serangan ke PLTN Zaporizhzhia pada beberapa pekan terakhir.
Baik Rusia dan Ukraina saling menyalahkan terkait penyerangan tersebut.
Baca Juga: Sekutu Putin Ini Ramal Nasib Zelenskyy setelah Perang: Diadili atau Balik Jadi Komedian Kelas Dua
Pasalnya sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, bencana nuklir diyakini bakal terjadi jika serangan ke PLTN Zaporizhzhia berlanjut.
Tetapi Medvedev menegaskan bahwa serangan ke PLTN Zaporizhzhia merupakan ulah Kiev dan Barat.
“Orang-orang di Kiev dan Barat yang mendukung mereka, tampaknya siap untuk membuat (bencana) Chernobyl lagi,” tulisnya di saluran Telegram, dikutip dari TASS.
“Roket dan peluru beterbangan dekat reaktor PLTN Zaporizhzhia dan fasilitas penyimpanan isotop radioaktif,” tambahnya.
Ia pun menegaskan 100 persen tak mungkin Rusia melakukan serangan tak masuk akal tersebut.
“Bahkan PBB tak percaya mengenai hal itu,” tambahnya menekankan.
Baca Juga: Diplomat Rusia Menakuti Dunia, Sebut Serangan Ukraina ke PLTN Zaporizhzhia Bisa Buat Bencana Nuklir
PLTN Zaporizhzhia di Energodar telah dikuasai Rusia sejak awal penyerangan ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari lalu.
Meski begitu, para staf Ukraina masih mengoperasikan PLTN tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menawarkan agar wilayah PLTN Zaporizhzhia dijadikan sebagai zona demiliterisasi.
Guterres juga meminta kedua belah pihak menghentikan aksi militer di sekitar fasilitas nuklir itu untuk menghindari konsekuensi menghancurkan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TASS