Imbas Inflasi dan Harga Bahan Pangan Naik, KFC di China Bikin Menu Baru Ceker Ayam
Kompas dunia | 6 Agustus 2022, 12:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Restoran makanan cepat saji, KFC di China menambahkan menu baru berupa ceker ayam imbas inflasi yang menyebabkan sejumlah harga bahan pangan naik.
Melansir CTV News, Yum China yang mengoperasikan waralaba KFC di China melalui CEO-nya, Joey Wat mengatakan bahwa pihaknya mulai menjual ceker ayam.
“Saya dapat melaporkan kembali bahwa untuk tahun ini, 2022, kami akhirnya menjual ceker ayam,” kata Joey Wat kepada CNN Business, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: KFC Digugat Pelanggannya Rp4 Miliar karena Pesanan Tak Sesuai Gambar di Aplikasi
Satu alasan terkuat mengapa KFC menjual ceker ayam adalah harga minyak yang tinggi.
Menjual ceker ayam menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan menggunakan bahan-bahan lainnya.
Tak hanya ceker ayam, ujung sayap ayam juga ditambahkan ke dalam menu.
“Kami berusaha menyerap kenaikan harga komoditas ini dengan pemanfaatan ayam sepenuhnya, setiap bagian ayam, kecuali bulu, kurasa,” jelas Wat sembari tertawa.
Baca Juga: Tradisi Perayaan Natal di Jepang, Permintaan Ayam Goreng KFC Bakal Membludak
Naiknya harga bahan pangan dan dampak dari Covid-19 benar-benar membuat perusahaan tersebut terpuruk.
Bulan April hingga Juni, Yum China melaporkan penjualannya selama satu tahun turun 16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kuartal kedua 2022 diprediksi menjadi yang paling menantang dan mengancam penurunan omzet yang lebih buruk.
Untuk menyiasatinya, perusahaan harus melakukan penyesuaian, memangkas biaya pemasaran dan periklanan, meminta pemilik tanah meringankan harga sewa, dan memanfaatkan bahan baku yang dimiliki semaksimal mungkin.
Baca Juga: Manfaatkan Celah pada Sistem Pemesanan KFC, Mahasiswa di China Makan Gratis Selama Enam Bulan
Wat berjanji untuk menghindari PHK untuk menyiasati penurunan penjualan. Pasalnya, ada banyak pekerja yang bergantung pada penghasilan mereka di KFC.
“Kami akan melihat semua peluang penghematan biaya, kecuali PHK. Kami memiliki 450.00 staf dan 450.000 keluarga yang harus dijaga,” tegasnya.
Wat juga menahan diri untuk tidak menaikkan harga menu untuk menarik pelanggan lebih banyak melalui penawaran menu baru.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : CTV News