Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Pilih Tidak Temui Nancy Pelosi di Seoul, Dianggap Meremehkan
Kompas dunia | 5 Agustus 2022, 10:27 WIBYoon Young-chan, seorang anggota parlemen untuk Partai Demokrat oposisi yang menjabat sebagai sekretaris pers untuk pendahulu Yoon, mantan Presiden Moon Jae-in, mengatakan keputusan untuk tidak bertemu dengan ketua Kongres AS "mungkin mengirim pesan yang salah kepada sekutu kita."
Baca Juga: Temui CEO Perusahaan Korea Selatan, Jokowi Tegaskan Lebih Mudahnya Regulasi Investasi di Indonesia
"Akan sulit untuk meyakinkan Washington dan orang-orang kami bahwa dia tidak bertemu Pelosi karena tumpang tindih dengan jadwal liburannya," tambah Yoon Young-chan.
Kantor kepresidenan mengatakan dia sedang menonton pertunjukan pada malam kedatangan Pelosi.
Sejak memenangkan pemilihan presiden pada bulan Maret yang diputuskan oleh margin tertipis dalam sejarah negara itu, Yoon melihat dukungan kepadanya makin terkikis.
Beberapa keputusan besar terbukti tidak populer dan memicu gelombang kritik, termasuk merelokasi kantor kepresidenan, mengumumkan rencana untuk menutup Kementerian Kesetaraan Gender, memberi pemerintahannya lebih banyak kekuasaan atas polisi dan menurunkan usia anak-anak mulai sekolah setahun.
Tingkat dukungan Yoon mencapai 28,9 persen dalam survei yang dilakukan kurang dari seminggu yang lalu oleh Institut Opini Masyarakat Korea, dengan jumlah persetujuan peringkat pemerintahannya di antara yang terendah untuk presiden mana pun sejak Korea Selatan menjadi negara demokrasi penuh pada 1987.
Meskipun ada cukup waktu untuk membalikkan arah dalam masa jabatan lima tahun tunggalnya yang dimulai pada Mei, kesalahan awal mantan jaksa itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah dia dapat melakukan transisi untuk menjalankan pemerintahan.
Yoon mendapat pujian dari pemerintahan Biden karena membawa perubahan pada postur keamanan Korea Selatan.
Baca Juga: Buntut Pelosi ke Taiwan, China Jatuhkan Sanksi Larang Ekspor Buah Hingga Pasir
Itu membantu AS untuk membangun aliansi di antara mitra untuk front persatuan melawan Rusia atas serangannya ke Ukraina, melawan China yang dipandang makin berangasan terhadap kepentingan AS dan mencoba untuk mengakhiri ambisi nuklir Korea Utara.
Pemerintahannya juga meningkatkan status Korea Selatan dalam kelompok internasional seperti NATO, dan melakukan kembali latihan militer bersama dengan AS yang sebelumnya diperkecil atau dihentikan di bawah mantan Presiden Donald Trump untuk memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan Korea Utara.
Tetapi pemerintah Yoon bingung untuk bergabung dengan kelompok yang diusulkan pemerintahan Biden seperti aliansi Chip 4 untuk melindungi pasokan semikonduktor, yang penting untuk teknologi modern dan teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan.
Pembuat chip Korea Selatan seperti SK Hynix Inc. dan Samsung Electronics Co. Ltd. dapat terkena gibasan langkah yang akan menyebabkan reaksi dari China, di mana kedua perusahaan tersebut memiliki basis produksi untuk chip memori mereka.
Meskipun baik Yoon maupun menteri luar negerinya tidak bertemu Pelosi dapat dilihat sebagai "ketidaksopanan diplomatik," itu tidak akan menyebabkan kerusakan besar pada aliansi antara Korea Selatan dan AS, menurut Yang Seung-ham, seorang profesor emeritus ilmu politik di Universitas Yonsei di Seoul.
"Pada saat Pelosi menciptakan kontroversi di Taiwan, kantor kepresidenan mungkin ingin menjauhkan diri dari konflik politik apa pun," kata Yang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV / Bloomberg