Xi Jinping Sebut AS Salah Musuhi China, Malah Ajak Joe Biden Sama-Sama Pimpin Perdamaian Dunia
Kompas dunia | 30 Juli 2022, 17:04 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping mengungkapkan, Amerika Serikat (AS) telah salah memusuhi China.
Hal itu diungkapkannya saat berbicara dengan Presiden AS Joe Biden di telepon, Kamis (28/7/2022).
Kedua presiden berkomunikasi dan melakukan pembicaraan yang jujur terkait hubungan AS dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Xi juga mengungkapkan keinginan agar sama-sama memimpin dan menegakkan perdamaian dunia.
Baca Juga: Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bakal Dianggap Invasi ke China, jika Hal Ini Terjadi
Ia mengungkapkan bahwa di dunia saat ini, tren dari turbulensi dan transformasi terus berkembang, dan mengalami kemunduran dalam pembangunan dan keamanan yang menjulang besar.
Dikutip dari CCTV, Xi mengungkapkan, komunitas internasional dan masyarakat dunia telah mengharapkan agar China dan AS memimpin dalam penegakan perdamaian dan keamanan dunia.
Selain itu juga mempromosikan pembangunan dan kemakmuran global.
Menurutnya, ini adalah tanggung jawab China dan AS sebagai dua negara besar.
Xi juga menggarisbawahi bahwa untuk mendekati dan mendefinisikan hubungan China dan AS terkait persaingan strategis dan pandangan China sebagai saingan utama dan tantangan jangka panjang yang serius adalah sebuah kesalahan.
Selain itu, hal tersebut juga merupakan sebuah kesalahan dalam membaca perkembangan China, serta akan menyesatkan rakyat kedua negara dan masyarakat internasional.
Ia menegaskan, kedua pihak perlu menjaga komunikasi di semua tingkatan dan memanfaatkan saluran komunikasi yang ada dengan baik untuk mempromosikan kerja sama bilateral.
Baca Juga: Kian Panas, Elon Musk Gugat Balik Twitter Terkait Pembatalan Akuisisi
Xi juga menekankan perlunya China dan AS untuk menjaga komunikasi mengenai isu-isu penting, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi ekonomi global.
Antara lain, mengoordinasikan kebijakan ekonomi makro, menjaga stabilitas industri dan pasokan global, melindungi energi global, serta ketahanan pangan.
Ia mengatakan upaya untuk memisahkan atau memutus rantai pasokan yang bertentangan dengan hukum yang mendasarinya tak akan membantu meningkatkan ekonomi AS.
Menurutnya, hal itu malah akan membuat ekonomi dunia menjadi lebih rentan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CCTV