Sergei Lavrov: Tujuan Rusia di Ukraina Kini adalah Menggulingkan Pemerintahan Zelenskyy
Kompas dunia | 25 Juli 2022, 21:31 WIB"Barat bersikeras Ukraina tidak boleh memulai negosiasi sampai Rusia dikalahkan di medan perang," kata Lavrov.
Baca Juga: Peran Penting Rudal HIMARS Kiriman AS ke Ukraina, Disebut Bakal Mengubah Jalannya Perang
Belum jelas kapan pengiriman biji-bijian Ukraina akan dilanjutkan setelah Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian yang sama dengan PBB dan Turki pada Jumat (22/7/2022) di Istanbul.
Kesepakatan itu bertujuan membuka jalan bagi pengiriman jutaan ton biji-bijian Ukraina yang sangat dibutuhkan, serta ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
Pada Senin hari ini, Kremlin bersikeras bahwa serangan di pelabuhan Odessa selama akhir pekan lalu menargetkan aset militer dan tidak akan mempengaruhi pengiriman biji-bijian.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu dilakukan "secara eksklusif dengan sasaran infrastruktur militer."
"Ini sama sekali tidak terkait dengan infrastruktur yang terlibat dalam memenuhi perjanjian dan mengekspor biji-bijian. Jadi ini tidak dapat dan tidak boleh mempengaruhi dimulainya proses pengiriman dengan cara apa pun," kata Peskov.
Dia juga mengatakan, Moskow tidak tertarik menghentikan semua pasokan gas ke Eropa. Pembatasan baru-baru ini pada aliran gas Rusia ke negara-negara Eropa, kata dia, "hanyalah konsekuensi dari pembatasan yang telah diberlakukan oleh Eropa, dan orang Eropa sendiri menderita akibat pembatasan ini."
"Rusia adalah pemasok gas yang bertanggung jawab, dan apa pun yang dikatakan orang, Komisi Eropa, di ibu kota Eropa, di AS, Rusia telah dan terus menjadi negara yang sebagian besar menjamin keamanan energi Eropa," kata Peskov.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press