Sah! Eks PM yang Rumahnya Dibakar saat Demo, Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka
Kompas dunia | 20 Juli 2022, 16:27 WIBKOLOMBO, KOMPAS.TV - Ranil Wickremesinghe, eks PM Sri Lanka yang rumahnya dibakar ketika demo besar 9 Juli lalu, terpilih menjadi Presiden Sri Lanka pada Rabu (20/7/2022).
Seperti diberitakan Associated Press, Wickremesinghe akan memimpin negara itu selepas Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri dan kabur pada pekan lalu karena didemo warganya atas krisis ekonomi yang tak kunjung selesai.
Selepas dinyatakan terpilih, Wickremesinghe mengajak semua kekuatan politik di Sri Lanka untuk bersatu.
"Saya tidak perlu memberi tahu Anda status negara kita. Sekarang, setelah pemilihan selesai, kita harus mengakhiri perpecahan ini," kata Wickremesinghe yang pernah menjabat PM Sri Lanka enam kali.
"Kami punya waktu 48 jam untuk tetap terpecah belah, tetapi mulai sekarang saya siap berdialog dengan Anda," lanjutnya.
Wickremesinghe, 73 tahun, adalah politisi berpengalaman luas dalam urusan diplomatik dan internasional.
Akan tetapi, kehadirannya sebagai presiden tidak populer di kalangan pemilih karena ia dipandang sebagai bagian dari rezim pemerintahan Rajapaksa.
Bahkan para pengunjuk rasa meneriakkan "Pulanglah, Ranil," selepas ia terpilih untuk memimpin negara itu.
Baca Juga: Kronologi Geger Sri Lanka: Massa vs Aparat, Rebut Istana Presiden & Bakar Rumah Perdana Menteri
Presiden baru Sri Lanka dipilih melalui pemungutan suara yang melibatkan 225 anggota parlemen. Wickremesinghe mendulang 134 suara, unggul di atas mantan menteri pemerintah, Dullas Alahapperuma, yang menerima 82 suara.
Adapun tiga suara dimiliki oleh kandidat dari Marxis yang tak populer, sementara dua suara abstain dan sisanya dianggap tidak sah.
Baca Juga: Isi Surat Rajapaksa Dibacakan, Begini Ngeles-nya Presiden Sri Lanka yang Kabur Itu
Biasanya, Presiden Sri Lanka dipilih secara langsung oleh publik. Hanya saja, jika jabatan presiden mengaami kekosongan sebelum periode resmi berakhir, pemilihan jadi tanggung jawab wakil rakyat di parlemen.
Pemilihan presiden oleh parlemen dalam kasus ini adalah yang kedua kalinya di Sri Lanka. Kejadian serupa pernah berlangsung pada 1993 ketika Presiden Ranasinghe Premadasa, ayah dari pemimpin oposisi saat ini, tewas dibunuh.
Baca Juga: Dibayangi Krisis Pangan Sri Lanka, Filipina Cari Pupuk dari China, Rusia, dan Indonesia
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press