> >

Militer Inggris Veteran Perang Irak: Rusia Kehilangan 50 Ribu Tentara dan Ribuan Tank di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 17 Juli 2022, 20:18 WIB
Ilustrasi. Pasukan Ukraina menembakkan howitzer M777 bantuan Amerika Serikat (AS) ke posisi Rusia di Kharkiv, 14 Juli 2022. Pada Minggu (17/7/2022), Kepala Staf Pertahanan Inggris Raya Laksamana Sir Tony Radakin menyampaikan perkiraan bahwa Rusia kehilangan 50.000 tentara atau 30% dari efektivitas kekuatan tempur daratnya di Ukraina. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV -  Kepala Staf Pertahanan Inggris Raya Laksamana Sir Tony Radakin mengestimasikan Rusia telah kehilangan 50 ribu tentara atau 30 persen dari efektivitas kekuatan tempur daratnya selama perang di Ukraina. 

Dalam program televisi “Sunday Morning” BBC, Minggu (17/7/2022), Radakin menyebut 50 Ribu tentara itu terbunuh atau terluka hingga tak bisa melanjutkan pertempuran.

Akibat besarnya kehilangan Rusia itu, Radakin mengatakan bahwa Kiev yakin pihaknya akan memenangkan perang.

“Mereka (Kiev) benar-benar yakin untuk merencanakan perebutan kembali seluruh teritori di Ukraina, dan mereka melihat Rusia tengah kesulitan. Menurut peninjauan kami, Rusia telah kehilangan lebih dari 30 persen efektivitas kekuatan tempur daratnya,” kata Radakin kepada program televisi BBC dikutip The Guardian.

“Itu artinya 50.000 serdadu Rusia telah tewas atau terluka dalam konflik ini. Hampir 1.700 tank Rusia dihancurkan, hampir 4.000 kendaraan tempur lapis baja milik Rusia juga dihancurkan,” imbuh veteran Perang Irak tersebut.

Baca Juga: AU Inggris Siap Perang Lawan Rusia, Bakal Maju Jika Militer Putin Bahayakan Inggris dan Sekutunya

Pekiraan Inggris Raya ini mendekati klaim Angkatan Bersenjata Ukraina mengenai jumlah kerugian di pihak Rusia. Namun, berbeda dari estimasi Radakin, Kiev sebatas menyampaikan perkiraan korban jiwa di pihak lawan.

Per 17 Juli 2022, Angkatan Bersenjata Ukraina memperkirakan setidaknya 38.300 tentara Rusia terbunuh selama perang. Selain itu, sebanyak 1.684 tank dan 220 pesawat tempur juga dilumpuhkan.

Di lain sisi, Radakin menyebut perang berlarut-larut di Ukraina mengurangi kekuatan Rusia sebagai negara dibanding sebelum invasi. Ia mengklaim Moskow awalnya ingin mencaplok seluruh Ukraina, tetapi gagal.

Ketika meluncurkan invasi pada 24 Februari lalu, Rusia bergerak menyerang kawasan ibu kota Kiev. Namun, pasukan Rusia gagal merebutnya dan terpaksa mundur pada akhir Maret hingga awal April 2022.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : The Guardian


TERBARU