> >

Prajurit Inggris yang Ditangkap Pasukan Rusia di Ukraina Terekam Menyanyikan Lagu Kebangsaan Rusia

Krisis rusia ukraina | 17 Juli 2022, 07:58 WIB
Aiden Aslin pria Inggris yang berjuang untuk Ukraina menyerah ke Rusia karena kehabisan makanan dan amunisi. (Sumber: Twitter@cossackgundi)

DONETSK, KOMPAS.TV - Prajurit Inggris yang ditangkap pasukan Rusia di Ukraina terekam menyanyikan lagu kebangsaan Rusia.

Ironisnya hal itu dilaporkan terjadi beberapa pekan sebelum ia dijatuhi hukuman mati karena tuduhan tentara bayaran oleh pemberontak pro-Rusia.

Pada video yang beredar, Aiden Aslin, salah satu prajurit Inggris yang ditangkap itu terlihat menyanyikan lagu lagu kebangsaan Federasi Rusia di sebuah ruangan kecil dengan jeruji di atas jendela dan meja di tengahnya.

Dikutip dari Sky News, pria 28 tahun dari Newark Nottinghamshire itu menggunakan celana olahraga biru dan kemeja merah, saat menyanyikan lagiu kebangsaan sekitar 2 menit.

Baca Juga: Rusia Dihujat Barat Ramai-Ramai saat G20 di Bali, Disebut Bersalah atas Krisis Ekonomi Global

Ia terlihat duduk di depan mantan petugas kepolisian Amerika Serikat (AS), John Dougan, yang pindah ke Rusia pada 2016.

Dougan saat ini dilaporkan menjadi ahli teori konspirasi terkenal dan membantu menyerbarkan informasi pro-Moskow secara online.

Pada video yang dibagikan oleh jurnalis Russia Today, Roman Kosarevdi aplikasi Telegram, Jumat (15/7/2022), Dougan terlihat menganggukan kepala dan tersenyum selama penampilan itu.

Ia kemudian memberikan pujian kepada Aslin saat berhenti bernyanyi, dan mengatakan kepadanya bahwa penampilannya sangat luar biasa.

Pada postingan keterangan yang menyertai video tersebut, Kosarev mengatakan rekan satu sel Aslin, mengakui bahwa Aslinya memiliki talenta bernyanyi.

Dougan kemudian meminta Aslin apakah bersedia menyanyikan lagu kebangsaan itu di kamera.

“Ia setuju dan itulah yang terjadi,” tulis Kosarev dalam postingannya.

Aslin merupakan satu dari dua prajurit Inggris yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Republik Rakyat Donetsk (DPR) pemberontak pro-Ruisia di Ukraina timur.

Baca Juga: Gelombang Panas Guncang Eropa, Kebakaran Hutan Menggila di Spanyol, Portugal dan Prancis

Satu prajurit lainnya adalah Shaun Pinner, 48 tahun.

Keduanya dijatuhi hukuman mati karena dakwaan bekerja sebagai tentara bayaran.

Namun, dilaporkan bahwa Aslin dan Pinner sudah bergabung dengan mariner Ukraina sejak 2018.

Aslin dilaporkan tengah mengajukan diri menjadi warga negara Ukraina, dan memiliki tunangan orang Ukraina.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Sky News


TERBARU