> >

Biden Dukung Palestina dan Israel, Dua Negara untuk Dua Bangsa, Hidup Berdampingan dalam Damai

Kompas dunia | 15 Juli 2022, 20:42 WIB
Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden Palestina di Tepi Barat, tegaskan hak Palestina untuk merdeka dan janjikan bantuan. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

BETHLEHEM, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui negara Palestina merdeka "bisa tampak begitu jauh" saat ia putus asa atas proses perdamaian yang mandek. Hal itu diungkap Biden pada Jumat (15/7/2022) selama kunjungannya ke Tepi Barat.

“Rakyat Palestina terluka sekarang,” katanya. “Kamu hanya bisa merasakannya. Kesedihan dan kekecewaanmu. Di AS, kami bisa merasakannya.”

Biden mengatakan hal tersebut saat bersama Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.

Meskipun Biden mengumumkan $316 juta dollar bantuan keuangan untuk Palestina selama kunjungannya, tidak ada jalan yang jelas untuk membuat pembicaraan damai kembali ke jalurnya.

“Bahkan jika dasarnya belum matang pada saat ini untuk memulai kembali negosiasi, AS dan pemerintahan saya tidak akan menyerah untuk membawa Palestina dan Israel, kedua belah pihak, lebih dekat,” katanya.

Biden mengatakan, "Rakyat Palestina berhak atas negara mereka sendiri yang mandiri, berdaulat, layak dan berdampingan. Dua negara untuk dua bangsa, keduanya memiliki akar yang dalam dan kuno di tanah ini, hidup berdampingan dalam damai dan keamanan."

Baca Juga: 4 Presiden AS Sudah Kunjungi Palestina, Pendudukan dan Pencurian Tanah oleh Israel Jalan Terus

Sebuah papan iklan bertuliskan “Mr. President, this is apartheid” atau “Tuan Presiden, ini apartheid” dipasang oleh organisasi hak asasi manusia Israel, B’Tselem, di Bethlehem, Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Papan iklan tersebut dipasang menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Tepi Barat pada Jumat (15/7/2022). (Sumber: AP Photo/Mahmoud Illean)

Abbas, dalam sambutannya sendiri, mengatakan sudah waktunya untuk “membalik halaman tentang pendudukan Israel di tanah kami.” Dia juga mengatakan Israel “tidak dapat terus bertindak sebagai negara di atas hukum.”

Biden disambut di Betlehem oleh sepasang anak Palestina, yang memberinya karangan bunga, dan band yang memainkan lagu kebangsaan AS.

Sebelumnya pada hari itu, dia muncul di Jaringan Rumah Sakit Yerusalem Timur yang melayani warga Palestina, membahas bantuan keuangan untuk layanan kesehatan lokal.

Biden mengusulkan 100 juta dollar AS, namun memerlukan persetujuan kongres AS, di samping $201 juta untuk badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina, ditambah jumlah yang lebih kecil untuk berbagai macam program lainnya.

Israel juga berkomitmen meningkatkan jaringan nirkabel di Tepi Barat dan Gaza, bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kondisi ekonomi.

“Palestina dan Israel berhak mendapatkan kebebasan, keamanan, kemakmuran, dan martabat yang setara,” katanya. “Dan akses ke perawatan kesehatan, ketika Anda membutuhkannya, sangat penting untuk menjalani kehidupan yang bermartabat bagi kita semua.”

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU