> >

PM Jepang Fumio Kishida Salahkan Kepolisian atas Tewasnya Shinzo Abe, Sebut Perlindungan Tak Memadai

Kompas dunia | 14 Juli 2022, 21:12 WIB
Jepang Fumio Kishida menyampaikan pidato di kediaman resminya di Tokyo Kamis (14/7/2022). Kishida menyalahkan keamanan polisi yang tidak memadai atas kematian mantan pemimpin Shinzo Abe. (Sumber: Zhang Xiaoyu/Pool Photo via AP)

"Jepang juga akan menunjukkan kepada dunia tekadnya untuk mempertahankan kekuatannya dan membuka jalan menuju masa depan."

Upacara pemakaman yang lebih kecil diadakan di sebuah kuil di Tokyo pada hari Selasa.

Seorang tersangka ditangkap segera setelah Abe ditembak dan ditahan hingga tiga minggu untuk diinterogasi sampai jaksa memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan pembunuhan.

Baca Juga: Shinzo Abe Dimakamkan Hari Ini Secara Tertutup, Lihat Reaksi Dunia Atas Kematiannya

Foto terakhir Mantan PM Jepang Shinzo Abe saat pidato kampanye di Nara, Jepang barat sesaat sebelum dia ditembak Jumat, 8 Juli 2022. Abe diterbangkan ke rumah sakit, tetapi dia tidak bernapas dan jantungnya berhenti kata pejabat. (Sumber: Kyodo via AP)

Tersangka dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia membatalkan rencana untuk menembak Abe sehari sebelumnya pada pidato di kota lain karena persyaratan tas diperiksa di pintu masuk.

Menurut laporan polisi dan media, pelaku mengatakan kepada penyelidik, dia membunuh Abe karena rumor hubungan antara mantan perdana menteri itu dan kelompok agama yang dibenci tersangka.

Tersangka, Tetsuya Yamagami, 41 tahun, dilaporkan kesal karena ibunya memberikan sumbangan besar ke Gereja Unifikasi yang membuat keluarganya bangkrut.

Pembunuhan itu menyoroti hubungan antara Partai Demokrat Liberal Abe dan Gereja Unifikasi, yang dikenal dengan keyakinan konservatif dan anti-komunis serta pernikahan massalnya.

Cabang Jepang dari gereja yang berbasis di Korea Selatan mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa ibu Yamagami adalah anggota dan Abe tidak.

Abe muncul dalam pesan video ke grup yang berafiliasi dengan gereja tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU