> >

Menlu Inggris Liz Truss Panaskan Bursa Calon PM Inggris, Janji Bakal Potong Pajak jika Menjabat

Kompas dunia | 11 Juli 2022, 10:58 WIB
Menlu Inggris, Liz Truss ikut persaingan menjadi PM Inggris. (Sumber: Sigid Kurniawan, Pool Photo via AP)

LONDON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Inggrs, Liz Truss memutuskan untuk ikut memanaskan bursa calon Perdana Menteri Inggris dan pemimpin Partai Konservatif.

Truss pun sudah mengumumkan rencananya untuk bisa menjadi PM Inggris kepada Telegraph.

Ia mengungkapkan jika terpilih, sejak hari pertama menjabat ia akan memotong pajak.

Truss juga mengindikasikan bahwa ia akan bergabung dengan saingannya dalam perencanaan untuk memotong pajak perusahaan.

Baca Juga: Tolak Bubar, Demonstran Sri Lanka Terus Duduki Istana Presiden hingga Kedua Pemimpin Resmi Mundur

Selain itu juga membalikkan kenaikan asuransi nasional dan mereformasi tingkat bisnis.

“Saya akan berjuang pada pemilihan sebagai Konservatif dan akan memerintah sebagai Konservatif,” kata Truss dilansir dari BBC.

 

Ia juga menambahkan dirinya akan secepatnya beraksi untuk membantu masyarakat berhadap dengan biaya hidup.

Bursa calon PM Inggris terus melebar pada pekan setelah PM Inggris, Boris Johnson memutuskan mengundurkan diri.

Banyak dari para calon PM Inggris menetapkan rencana pajak bersaing sebagai elemen inti dari kampanye mereka.

Komite anggota Parlemen 1922 akan menetapkan pada Senin (11/7/2022) waktu setempat, jadwal untuk pemilihan kepemimpinan.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Mengundurkan Diri, Ini Skandal Pelecehan Seksual yang Jadi Pemicu

Selain Truss, sejumlah nama sudah mengajukan diri sebagai calon PM Inggris.

Antara lain, mantan Menteri Kesehatan Sajid Javid, mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak, Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, Jaksa Agung Suella Braverman, serta Menteri Transportasi, Grant Shapps.

Namun rencana Truss dengan banyaknya rencana pemotongan pajak, kontras dengan rencana Sunak.

Pada rencana Sunak, prospek pemotongan pajak kecil terjadi sebelum keuangan publik membaik.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU