> >

Jepang Punya Kontrol Senjata Ketat dan Tingkat Kriminalitas Rendah, Kenapa Shinzo Abe Ditembak Mati?

Kompas dunia | 9 Juli 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi. Seorang warga berdoa di memorial sementara di lokasi pembunuhan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Nara, barat Jepang, Jumat (8/7/2022). Pembunuhan Shinzo Abe mengejutkan seluruh dunia karena terjadi di negara dengan kontrol senjata ketat serta punya tingkat kriminalitas relatif rendah. Tersangka pembunuhan Shinzo Abe diyakini memakai senjata api rakitan. (Sumber: Hiro Komae/Associated Press)

Baca Juga: Shinzo Abe Bukan Satu-satunya Eks PM Jepang yang Tewas Ditembak, Ini Politisi yang Pernah Diserang

Shinzo Abe sendiri disebut dikawal dengan penjagaan yang relatif longgar. Serangan seperti demikian terhitung luar biasa di Jepang. Sehingga, bagi politikus bahkan hingga tingkat perdana menteri, pengamanan yang relatif longgar telah menjadi kebiasaan.

Sebelum Abe, insiden penembakan paling terkenal terjadi pada 2019. Waktu itu, seorang bekas anggota geng ditembak di sebuah tempat karaoke di Tokyo.

Bagaimana kontrol senjata api Jepang?

Hukum Jepang mengatur bahwa kepemilikan senjata api, juga jenis pisau dan senjata tertentu seperti busur panah, ilegal tanpa izin khusus. Impor senjata-senjata itu pun ilegal.

Mereka yang ingin memiliki senjata api mesti melalui serangkaian pemeriksaan latar belakang yang ketat. Salah satunya adalah keterangan sehat dari dokter dan menyampaikan informasi tentang anggota keluarga.

Mereka juga mesti melalui uji coba untuk menunjukkan bahwa mereka bisa menggunakan senjata api dengan benar. Setelah itu, orang yang lolos uji latar belakang dan membeli senjata api juga wajib membeli suatu sistem pengunci khusus untuk unit senjata tersebut pada waktu yang sama.

Baca Juga: Pengamat: Pembunuhan Shinzo Abe Diduga terkait Pandangannya tentang Remiliterisasi Jepang

Setelah melalui serangkaian tes itu, pemilik senjata api hanya boleh menembaki target tanah liat. Apabila ingin berburu, pemilik senjata api mesti mendapatkan izin khusus tambahan.

Sementara itu, senjata api yang digunakan membunuh Abe diyakini adalah senjata api rakitan. Estimasi tersebut disampaikan direktur Armament Research Services, sebuah firma spesialis investigasi senjata api, N.R. Jenzen-Jones.

Tetsuya Yamagami (tengah), tersangka pembunuhan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ditangkap petugas di lokasi pembunuhan Abe di Nara, barat Jepang, Jumat (8/7/2022). Yamagami terlihat membawa senjata api yang diyakini senjata rakitan. (Sumber: Nara Shimbun via Kyodo News via AP)

Jenzen-Jones membandingkan senjata pembunuh Abe dengan senapan era Perang Sipil Amerika Serikat. Senapan seperti itu memiliki propelan yang dimuat secara terpisah dari proyektil peluru.

“Undang-undang senjata api di Jepang sangat restriktif. Jadi, saya kira, apa yang terjadi di sini, dengan apa (senjata) yang mungkin sebuah senjata muzzle-loading, bukan hanya upaya mengelakkan kontrol senjata api, melainkan juga kontrol ketat amunisi di Jepang,” kata Jenzen-Jones.

Baca Juga: Pemimpin Dunia Kaget atas Pembunuhan Shinzo Abe, Kecam Pembunuhan dan Ucapkan Belasungkawa


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU