21 Remaja yang Mati Misterius di Klub Malam Afrika Selatan Dimakamkan, Penyebab Belum Diketahui
Kompas dunia | 7 Juli 2022, 04:35 WIBLONDON TIMUR, KOMPAS.TV - Sebanyak 21 remaja yang meninggal dunia secara misterius di sebuah klub malam di London Timur, Afrika Selatan dimakamkan pada Rabu (6/7/2022). Para remaja itu ditemukan tewas tanpa bekas luka yang kelihatan pada dua pekan lalu.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa hadir di lokasi pemakaman. Ia menyebut kematian para remaja di klub malam itu sebagai kejahatan. Ia menegaskan, aparat harus meningkatkan langkah untuk mencegah alkohol dijual secara ilegal ke anak di bawah umur.
Seluruh remaja yang ditemukan tewas di klub malam Enyobeni berusia kurang dari 18 tahun, usia legal konsumsi alkohol di Afrika Selatan. Korban paling muda berusia 13 tahun.
Baca Juga: Misterius! 20 Remaja Tewas di Klub Malam Afrika Selatan, Tidak Ditemukan Tanda-Tanda Mencurigakan
“Kita tidak tahu persis apa yang membunuh anak-anak kita. Namun, kita tahu bahwa hukum telah dilanggar malam itu, dan mungkin juga pada malam-malam sebelumnya,” kata Ramaphosa dikutip Associated Press.
Ramaphosa meminta polisi mengungkap penyebab kematian misterius itu. Ia juga mendesak penegak hukum mencegah anak-anak di bawah umur masuk ke bar.
“Kesalahan harus ditimpakan kepada mereka yang menghasilkan uang dari mimpi-mimpi dan kehidupan anak muda Afrika Selatan dengan melanggar hukum dan menjual alkohol ke mereka,” lanjut Ramaphosa.
Sebanyak 19 korban diberi upacara pemakaman secara bersama-sama di Scenery Park, London Timur. Sedangkan dua keluarga menggelar pemakaman pribadi.
Penyelenggara pemakaman menyebut jumlah peti yang dihadirkan tetap 21, tetapi dua di antaranya kosong. Jenazah anak-anak itu lalu dimakamkan di sejumlah pemakaman pada Rabu (6/7) hingga beberapa hari ke depan.
Hingga pemakaman, belum diketahui penyebab kematian anak-anak itu. Ahli patologi tengah menyelidiki penyebab kematian anak-anak itu dari sampel darah.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Taliban yang Misterius Akhirnya Muncul dalam Pertemuan Ulama Afghanistan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press