Bendera Gerakan Kulit Hitam di Amerika Serikat Dibakar Pakai Flamethrower
Kompas dunia | 3 Juli 2022, 11:22 WIBST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Bendera yang berkibar di depan markas Gerakan Uhuru, suatu organisasi sosialis kulit hitam internasional di St. Petersebug, negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS) dibakar orang tak dikenal pada Sabtu (2/7/2022).
Orang itu diketahui membakar bendera tersebut menggunakan senjata penyembur api (flamethrower).
Bendera tersebut tidak terbakar sepenuhnya, tetapi semburan flamethrower menimbulkan bekas robek yang cukup lebar.
Gerakan Uhuru kemudian merilis video aksi pembakaran itu. Melansir Associated Press, video itu menunjukkan seorang pria dengan sedan warna putih yang berhenti di depan markas.
Pria itu lalu membuka bagasi lantas mengeluarkan sebuah flamethrower. Senjata itu ditembakannya ke arah bendera yang berkibar sekitar sembilan meter di atas tanah.
Baca Juga: 77 Orang Diselamatkan Usai Dikurung di Gereja Nigeria Selama Beberapa Bulan, Termasuk Anak-anak
Pria itu disebut langsung berhenti saat salah seorang bekerja dari dalam markas meneriakinya.
Video tersebut memperlihatkan bahwa pelaku menaruh flamethrower ke bagasi kembali lalu menyetir pergi.
Kepolisian St. Petersburg mengaku tengah menyelidiki insiden ini dan melacak pelaku. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif atau identitas pelaku.
Gerakan Uhuru diketahui adalah bagian dari Partai Sosialis Rakyat Afrika (APSP), organisasi yang identik dengan pemikiran internasionalisme Afrika dan sosialisme Afrika.
Gerakan Uhuru mengaku misinya adalah “menyatukan bangsa Afrika sebagai satu bangsa untuk kebebasan, keadilan sosial, kemandirian, dan perkembangan ekonomi.”
Akile Akai, direktur agitasi dan propaganda Gerakan Uhuru menyebut serangan ini serupa dengan serangan penembakan massal yang menewaskan 10 orang kulit hitam di Buffalo, New York pada Mei silam. Kepolisian menyebut pelaku penembakan di Buffalo itu adalah seorang nasionalis kulit putih.
Akai mengklaim bahwa serangan seperti demikian disebabkan merosotnya “sistem sosial dan anggapan kenormalan yang didasarkan pada opresi, kolonialisme, dan eksploitasi.”
Baca Juga: 10 Orang Tewas pada Penembakan Massal di Buffalo New York
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press