> >

Usai Bertikai soal Kapal Selam, Australia dan Prancis Resmi Kembali Mesra

Kompas dunia | 2 Juli 2022, 06:15 WIB
Australia dan Prancis hari Jumat (1/7/2022) kembali mesra. PM Australia Anthony Albanese dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membuka babak baru dalam hubungan mereka.  (Sumber: AP Photo/ Thomas Padilla)

PARIS, KOMPAS.TV - Australia dan Prancis, Jumat (1/7/2022), kembali mesra. Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membuka babak baru dalam hubungan mereka.

Sang PM baru Australia berusaha menyembuhkan Prancis dari torehan luka batin yang perih menyusul pembatalan kontrak kapal selam rahasia yang membuat marah Prancis, seperti laporan Associated Press.

Emmanuel Macron dengan hangat berjabat tangan dengan Anthony Albanese di luar istana kepresidenan Prancis, mengacungkan jempol sebelum merangkul punggung pemimpin Australia itu saat mereka menuju ke dalam untuk melakukan pembicaraan.

"Kepercayaan, rasa hormat, dan kejujuran itu penting," kata Albanese kepada wartawan. "Ini adalah bagaimana saya akan mendekati hubungan saya dengan Prancis."

Paris menanggapi dengan kemarahan ketika pemerintahan Australia sebelumnya, yang saat itu dipimpin Scott Morrison, September tahun lalu membatalkan kontrak senilai 90 miliar dolar Australia (setara Rp928 triliun) untuk pembelian kapal selam diesel-listrik buatan Prancis.

Sebaliknya, Australia berpaling untuk mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang menyediakan kapal selam berteknologi nuklir AS.

Prancis menganggap tindakan Australia sebagai tusukan belati dari belakang.

Prancis kemudian menarik duta besarnya dari AS dan Australia, dan Macron menuduh mantan PM Australia Scott Morrison berbohong kepadanya, yang dibantah Morrison.

Setelah berkuasa dalam pemilihan Mei, pemerintah Partai Buruh Albanese mengumumkan setuju untuk membayar Naval Group Prancis penyelesaian senilai 555 juta euro (setara Rp8,6 triliun) karena melanggar kontrak.

Baca Juga: Australia dan Prancis Berbaikan usai Canberra Batalkan Pesanan Kapal Selam Tempur Paris Tahun Lalu

Anthony Albanese, Sabtu (11/6/2022), mengatakan  pemerintahnya mencapai penyelesaian 555 juta euro atau setara 8,5 triliun rupiah dengan Grup Angkatan Laut Prancis atas keputusan tahun lalu untuk membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam baru buatan Prancis. (Sumber: Straits Times)

"Kami membuka babak baru dalam hubungan kami," kata Albanese.

Macron juga tampak siap untuk melanjutkan, mengatakan dalam bahasa Inggris, "Kami akan berbicara tentang masa depan."

Menunjuk ke Albanese, dia menambahkan, "Dia tidak bertanggung jawab untuk itu."

Albanese menyebut Prancis sebagai "sebuah Indo-Pasifik dan kekuatan global" dengan wilayah seberang lautnya di Samudera Pasifik dan Hindia."

Dengan AS dan sekutunya yang semakin khawatir tentang ambisi China di kawasan Indo-Pasifik, dia berkata, "Keterlibatan aktif Prancis di Indo-Pasifik akan sangat penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi kawasan kita." ujar Albanese.

Macron juga berterima kasih kepada Australia karena mengirim ribuan tentara untuk berperang di Prancis dalam Perang Dunia I, dan atas dukungannya untuk Ukraina saat perang kembali terjadi di Eropa.

Setelah posisi pemerintah Australia sebelumnya tentang perubahan iklim memperumit hubungan dengan Uni Eropa, Albanese mengatakan Australia "ingin menjadi bagian aktif dari solusi global" untuk memeranginya.

Albanese berjanji merehabilitasi reputasi internasional Australia sebagai penghambat perubahan iklim dengan pengurangan emisi gas rumah kaca yang lebih tajam.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU