Temui Putin, Jokowi Nyatakan Siap Jadi Jembatan Komunikasi dengan Zelensky
Krisis rusia ukraina | 30 Juni 2022, 23:28 WIBMOSKOW, KOMPAS. TV – Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Kamis (30/6/2022).
Usai pertemuan, kedua pemimpin tersebut menyampaikan pernyataan pers soal isi pertemuan.
Presiden Joko Widodo yang mendapat giliran berbicara setelah Presiden Putin, menyatakan bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas kebijakan luar negeri Indonesia.
Joko Widodo mengatakan, perdamaian dunia merupakan amanat dari konstitusi Indonesia, dan karena hal itulah, maka dia melakukan lawatan ke Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Pertemuan Presiden Jokowi dan Vladimir Putin, Pengamat: Strategi Diplomasi Mereka Luar Biasa
“Konsitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha bagi terciptanya perdamaian dunia. Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kiev dan Moskow,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi juga mengakui bahwa situasi saat ini sedang sulit. Namun, katanya, ruang-ruang untuk penyelesaian konflik secara damai harus terus dikedepankan dan ruang-ruang dialog harus tetap dibuka.
Presiden Jokowi pun menyebut sudah menyampaikan pesan, baik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenzky maupun Presiden Putin, terkait kesiapannya menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin.
“Saya sudah sampaikan pesan Presiden Ukraina Zelensky ke Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk jadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut,” ungkap Jokowi.
Baca Juga: Tiba di Rusia, Presiden Jokowi Langsung Bertemu Putin di Istana Kremlin
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi Presiden Putin yang memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk, baik dari Rusia maupun Ukraina.
Jokowi menyampaikan, masalah pangan dan pupuk adalah persoalan kemanusiaan. Sebab, dua masalah itu menyangkut kepentingan masyarakat dunia.
Bahkan, kata Presiden, ratusan juta orang akan terdampak dengan terganggunya rantai pasokan pangan dan pupuk, terutama di negara-negara berkembang.
“Yang keempat, demi kemanusiaan, saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia, dan komoditi pangan Ukraina, untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia,” ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi dan Ibu Iriana Sempatkan Beri Bantuan Medis ke Rumah Sakit di Kyiv
Joko Widodo menyatakan, Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun selain keinginan agar perang segera bisa selesai. Hal ini agar rantai pasokan pangan, pupuk dapat segera diperbaiki demi kehidupan banyak orang.
“Indonesia tidak punya kepentingan apa pun, kecuali perang dapat segera selesai, dan agar rantai pasok pangan, pangan, pupuk dapat segera diperbaiki karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, miliaran manusia,” tekan Jokowi.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV