Jokowi ke Rusia dan Ukraina ternyata Tak Sekadar Bawa Misi Perdamaian
Kompas dunia | 27 Juni 2022, 20:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia ternyata tidak sekadar membawa misi perdamaian.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah.
Dia mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.
Menurut Teuku, selain membawa isu peredaan konflik, pertemuan dua menteri ini akan membahas kerjasama bilateral.
Baca Juga: Jokowi Gunakan Helikopter Militer Sikorsky CH53 Hadiri KTT G7 di Schloss Elmau
“Selain pertemuan bilateral antara Presiden RI dengan Presiden Ukraina, Menteri Luar Negeri juga akan bertemu dengan mitranya, Menlu Ukraina. Dengan demikian, selain isu yang terkait dengan isu peredaan konflik, juga akan ada hal-hal yang bersifat bilateral yang akan dibahas,” kata Teuku, Senin (27/6/2022).
“Jadi ini adalah salah satu, katakanlah, memaksimalkan kunjungan tersebut, kita membawa agenda bilateral, juga agenda besar lainnya yang dimandatkan ke Presiden,” sambungnya.
Lebih lanjut, Teuku menjelaskan, mengenai target kunjungan tersebut yang berkaitan dengan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang tak lain adalah ruang dialog.
Artinya, kedatangan Jokowi untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diharapkan dapat membuka ruang dialog yang pada akhirnya bermuara pada perdamaian.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky Diyakini Bakal Minim Titik Temu, tapi Penting bagi Dunia
Untuk mencapai perdamaian, kedua pihak yang berkonflik ini harus diberikan ruang komunikasi.
“Kalau kita cermati dari apa yang telah disampaikan Presiden sebelum keberangkatan adalah membuka ruang dialog. Kalau kita bicara mengenai peredaan ketegangan, kekerasan, hingga deeskalasi dan gencatan senjata, tentunya harus diawali dengan ruang dialog di antara pihak yang berkonflik.”
Teuku Faizasyah juga menjelaskan bahwa pihak Ukraina dan Rusia sudah mengkonfirmasi kunjungan Presiden Jokowi beserta rombongannya.
“Dari sisi pengaturan program semuanya sudah fix, saya tidak melihat suatu halangan tertentu. Dari sisi penjadwalan, konfirmasi bilateral sudah kita dapatkan semuanya,” katanya.
Baca Juga: Sebelum Bertemu Jokowi, Putin akan Lakukan Kunjungan ke 3 Negara Ini Dulu
Dari segi keamanan, dia mengatakan bahwa keselamatan Presiden Joko Widodo menjadi prioritas utama.
“Ini memang kunjungan yang risikonya sangat tinggi karena wilayah konflik, peperangan cukup intens. Tapi prinsip keamanan presiden kita utamakan,” tutupnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV