Presiden Komisi Eropa Tolak Boikot G20: Terlalu Penting, Biarkan Putin Hadir
Krisis rusia ukraina | 27 Juni 2022, 13:37 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menentang wacana boikot Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terkait kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal tersebut disampaikan Von der Leyen dalam wawancara bersama kanal televisi Jerman, ZDF pada Minggu (26/6/2022) malam waktu setempat.
Pemimpin badan eksekutif Uni Eropa itu menyebut boikot dapat melumpuhkan susunan G20 yang berisi 19 negara dengan ekonomi besar dunia plus Uni Eropa.
“Kita harus berpikir sangat hati-hati apakah kita akan melumpuhkan seluruh G20 atau tidak. Jadi saya tidak mendukungnya (wacana boikot G20),” kata Von der Leyen kepada ZDF via TASS.
“Menurut saya, G20 terlalu penting, juga untuk negara-negara berkembang dan pasar emerging,” lanjut mantan menteri pertahanan Jerman tersebut.
Baca Juga: Pertemuan G20 di Yogyakarta Hasilkan Janji Dana USD1,7 Miliar untuk Kesiapan Hadapi Pandemi Baru
Terkait perang Rusia-Ukraina, Von der Leyen menyatakan pentingnya berbicara langsung kepada Vladimir Putin selama forum G20. Ia menegaskan bahwa perang tersebut membuat KTT tahun ini akan berlangsung berbeda.
“Penting untuk memberitahu Putin secara pribadi apa yang kita pikirkan tentangnya dan bagaimana kita memandang aksi-aksi semacam itu (invasi ke Ukraina),” kata Von der Leyen.
“Satu hal yang jelas: urusan seperti biasa tidak akan terjadi, jadi tidak akan ada kenormalan (di KTT G20),” pungkasnya.
KTT G20 sendiri akan berlangsung di Bali pada 15-16 November mendatang. Tahun ini, Indonesia kedapatan jatah keketuaan G20.
Indonesia pun ditekan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk mendepak Rusia dari KTT G20 sehubungan invasi ke Ukraina.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : TASS