> >

Rusia Mulai Bidik Kota Lysychansk Usai Kuasai Penuh Severodonetsk

Krisis rusia ukraina | 26 Juni 2022, 13:59 WIB
Tentara Rusia dan pasukan Donetsk serta Luhansk dilaporkan bersiap mengalihkan serbuan ke arah kota Lysychansk usai menduduki sepenuhnya kota utama Severodonetsk. (Sumber: AP Photo/Oleksandr Ratushniak)

Putin menyebut senjata nuklir beberapa kali sejak negaranya menginvasi Ukraina pada 24 Februari, dalam apa yang dilihat Barat sebagai peringatan kepada Barat untuk tidak campur tangan.

Ukraina mengatakan telah berada di bawah "pemboman besar-besaran" Sabtu pagi dari negara tetangga Belarusia yang, meskipun merupakan sekutu Rusia, tidak secara resmi terlibat dalam konflik tersebut.

Dua puluh roket "ditembakkan dari wilayah Belarusia dan dari udara" menargetkan desa Desna di wilayah Chernigiv utara, kata komando militer utara Ukraina.

Dikatakan infrastruktur terkena, tetapi belum ada korban yang dilaporkan.

Belarus memberikan dukungan logistik ke Moskow sejak invasi 24 Februari, terutama dalam beberapa minggu pertama, dan seperti Rusia telah menjadi sasaran sanksi Barat.

"Serangan hari ini secara langsung terkait dengan upaya Kremlin untuk menarik Belarus sebagai pihak yang berperang bersama ke dalam perang di Ukraina," kata dinas intelijen Ukraina.

Seperti di pelabuhan selatan Mariupol sebelumnya, pertempuran Severodonetsk menghancurkan kota.

Hari Sabtu, Walikota Striuk mengatakan warga sipil mulai mengevakuasi pabrik kimia Azot, tempat beberapa ratus orang bersembunyi dari penembakan.

Baca Juga: Intelijen Ukraina Ungkap Cara Bebaskan 2 Serdadu AS yang Ditangkap Rusia

Tentara Rusia dan pasukan Donetsk serta Luhansk dilaporkan bersiap mengalihkan serbuan ke arah kota Lysychansk usai menduduki sepenuhnya kota utama Severodonetsk. (Sumber: AP Photo/Oleksandr Ratushniak)

"Orang-orang ini menghabiskan hampir tiga bulan hidup mereka di ruang bawah tanah, tempat penampungan," katanya. "Itu sulit secara emosional dan fisik."

Mereka sekarang membutuhkan dukungan medis dan psikologis, tambahnya.

Separatis pro-Moskow mengatakan pasukan Rusia dan sekutu mereka menguasai pabrik Azot dan "mengevakuasi" lebih dari 800 warga sipil yang berlindung di sana.

Sementara jutaan orang Ukraina telah meninggalkan rumah dan negara mereka sejak invasi, sebagian besar ke negara tetangga Polandia, beberapa orang asing memilih cara lain untuk berperang.

Rusia hari Sabtu mengatakan pasukannya membunuh hingga 80 pejuang Polandia dalam serangan di sebuah pabrik di Konstantinovka di wilayah Donetsk, klaim yang belum dapat diverifikasi.

Rusia juga telah mengintensifkan serangannya di kota utara Kharkiv dalam beberapa hari terakhir.

Hari Sabtu dilaporkan gedung administrasi 10 lantai di pusat kota Kharkiv dihantam rudal, menyebabkan kebakaran tetapi tidak ada korban.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU