Taliban Ingin Baikan dengan AS, Anggotanya yang Ditahan 15 Tahun di Penjara Guantanamo Dibebaskan
Kompas dunia | 24 Juni 2022, 17:03 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Juru bicara Afghanistan, Zabihullah, merilis keterangan ihwal pembebasan Asadullah Haroon, anggota Taliban yang dipenjara sepanjang 15 tahun terakhir di Guantanamo. Hal itu disampaikan melalui Twitter pada Jumat (24/6/2022). Asadullah Haroon dibebaskan Amerika Serikat.
"Sebagai hasil dari upaya Emirat Islam Afghanistan (IEA) lewat interaksi langsung dan positifnya dengan Amerika Serikat, salah satu dari dua tahanan yang tersisa, Asadullah Haroon, dibebaskan dari penjara Guantanamo," kata Zabihullah.
"Hari ini, kami menyaksikan pembebasan Assadullah Haroon dari penjara Guantanamo dan reuninya dengan keluarganya bertahun-tahun kemudian," ujarnya.
Haroon ditangkap oleh militer Afghanistan pada 2007 karena bergabung dengan Taliban dan Al-Qaeda yang ketika itu dianggap sebagai teroris.
Hasil pengadilan terbaru menyatakan Haroon tidak memainkan peran kepemimpinan dalam organisasi ekstremis serta tidak terbukti memiliki ideologi ekstrem.
Baca Juga: Warga Afghanistan Kuburkan Korban Gempa Secara Massal & Berharap Bantuan Segera Datang
Dalam keterangan di Twitter, Zabihullah berterima kasih pada Qatar yang ikut memfasilitasi Afghanistan membebaskan warganya. Hubungan baik Amerika Serikat dan Taliban ditengarai membaik selepas pertemuan kedua kubu di Doha, Qatar pada Oktober 2021.
Seperti diberitakan The Express Tribune, Menteri Dalam Negeri Afghanistan Sirajuddin Haqqani mengatakan rezim Taliban menginginkan hubungan baik dengan Washington, tetapi masih memiliki keraguan dengan tindak tanduk Amerika Serikat.
"Saya ingin membuat klarifikasi kecil. Periode 20 tahun terakhir adalah situasi pertempuran defensif dan perang. Ketika perjanjian dibuat di Doha, kami memutuskan bahwa kami tidak akan membicarakan hal ini," kata Haqqani.
"Ke depan kami ingin memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat dan komunitas internasional," ujarnya.
Terlepas dari itu, dalam rilis terbaru, Zabihullah turut menjelaskan masih ada beberapa warga Afghanistan yang jadi tahanan di negara lain.
Pemerintahan Afghanistan yang kini dipegang Taliban mengaku tengah melakukan komunikasi dengan negara terkait untuk pembebasan.
"IEA menganggap ini sebagai tugas, membebaskan warga Afghanistan yang ditahan di negara lain, berusaha memastikan bahwa tidak ada warga Afghanistan yang tetap tertindas di negara mana pun di dunia," ujarnya.
Baca Juga: Gempa Afghanistan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade Terakhir
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/The Express Tribune