Rusia Permalukan AS, Ganti Nama Jalan Kedubes AS di Moskow dengan Nama Pemberontak di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 23 Juni 2022, 13:38 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah mengganti nama jalan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Moskow dengan nama kelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina,
Kremlin mengganti nama jalan tersebut menjadi Jalan Lapangan Pemberontak Rakyat Donetsk, Rabu (22/6/2022).
“Kedutaan Besar AS di Rusia telah mendapat alamat resmi yang baru,” bunyi pernyataan Balai Kota Moskow dikutip dari The Moscow Times.
Otoritas Ibu Kota Rusia itu juga mengungkapkan telah menamai area terbuka yang sebelumnya tak diberikan nama di jalan masuk utama Kedubes AS.
Baca Juga: AS Bentuk Tim untuk Bantu Ukraina Usut Dugaan Kejahatan Perang Rusia
Sebelumnya alamat Kedubes AS berada di 8 Bolshoi Devyatinsky Lane.
Republik Rakyat Donetsk, merujuk pada kelompok pemberontak di wilayah sebelah timur Ukraina, yang diakui kemerdekaannya oleh Rusia.
Area tersebut pun saat ini menjadi lokasi pertempuran sengit antara Rusia dan pasukan Ukraina.
Perubahan nama ini pun diyakini sebagai usaha Rusia untuk mempermalukan AS, yang hingga saat ini terus mendukung Ukraina.
Namun, Balai Kota Moskow mengungkapkan perubahan itu dilakukan setelah Penasihat Moskow mengusulkan untuk menghormati pembela Donbas, wilayah mayoritas berbahasa Rusia di Ukraina.
Rusia sendiri terus mengungkapkan bahwa membebaskan wilayah itu menjadi alasan mereka melakukan operasi militer ke Ukraina.
Baca Juga: Kematian Maradona Berbuntut Panjang, 8 Tenaga Medis Hadapi Dakwaan Pembunuhan Sang Bintang
Menurut Balai Kota Moskow, perubahan alamat itu dipilih dalam sebuah voting publik dengan partisipan mencapai sekitar 280.000 orang.
AS sendiri sempat melakukan hal yang sama dengan jalan di depan Kedubes Rusia.
Pada 2018, jalanan di depan Kedubes Rusia di Moskow diganti nama menjadi Jalan Boris Nemtsov.
Nemtsov merupakan politisi pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin sekaligus oposisi yang ditembak mati di luar Kremlin, 2015 lalu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Moscow Times