Sri Lanka Bangkrut, Sekolah Ditutup hingga Tak Bisa Beli BBM Meski dengan Uang Tunai
Kompas dunia | 23 Juni 2022, 10:51 WIB“Kini kami hanya harus mengejarnya,” lanjut Mudalige.
Polisi pun telah menangkap 21 aktivis yang memblokade gerbang ke gedung Sekretariat Kepresidenan.
Sementara itu, Perdana Menteri Wickremesinghe menegaskan kepada parlemen Sri Lanka negaranya mengalami situasi yang lebih serius, dengan kurangnya bbm, gas, listrik, dan makanan.
Baca Juga: Gempa Afghanistan, Taliban Langsung Temui Perwakilan Organisasi Kerjasama Islam Dunia
“Ekonomi telah sepenuhnya hancur,” ujar Wickremesinghe dilansir dari Al-Arabiya.
Ia pun menegaskan utang perusahaan bahan bakar Sri Lanka, membuat negara Asia Selatan itu tak bisa lagi membeli BBM meski secara tunai.
“Saat ini, Perusahaan Ceylon Petroleum telah memiliki utang sebesar 700 juta dolar AS atau setara Rp10,3 triliun,” ujar Wickremesinghe.
“Akibatnya, tak ada negara atau organisasi di dunia yang mau menyediakan gas kepada kami. Mereka bahkan menolak untuk menyediakan BBM dengan uang tunai,” tambahnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Channel News Asia/ Al-Arabiya