Sri Lanka Bangkrut, Sekolah Ditutup hingga Tak Bisa Beli BBM Meski dengan Uang Tunai
Kompas dunia | 23 Juni 2022, 10:51 WIBKOLOMBO. KOMPAS.TV - Sri Lanka dipastikan telah bangkrut setelah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menegaskan negaranya tersebut telah hancur.
Bangkrutnya Sri Lanka telah membuat sekolah dan layanan pemerintah non-esenisial tutup sejak Senin (20/6/2022).
Penutupan sekolah dan layanan pemerintah non-esensial akan dilakukan selama dua pekan.
Hal itu dilakukan untuk menghemat cadangan bahan bakar yang menipis dengan cepat saat IMF membuka pembicaraan dengan Kolombo tentang kemungkinan bailout.
Baca Juga: PM Sri Lanka Sebut Ekonomi Negaranya Runtuh, Tak Mampu Beli BBM walau Tunai Sekali pun
Sri Lanka juga tidak dapat membeli BBM impor, bahkan dengan uang tunai, karena hutang besar dari perusahaan minyaknya.
Sri Lanka saat ini menghadapi inflasi tertinggi dan pemadaman listrik berkepanjangan yang menyebabkan protes berbulan-bulan, bahkan diseratai kekerasan yang meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur.
Pada Senin, ribuan siswa turun ke jalanan Kolombo untuk berpotes.
Mereka meneriakkan “Gota go home” yang meledek Presiden Gotabaya, yang mereka tuduh melakukan korupsi dan kesalahan manajemen.
“Sudah waktunya Gotabaya untuk tunduk dengan kehormatannya yang sudah lama hilang,” ujar pemimpin siswa Wasantha Mudalige dilansir dari Channel News Asia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Channel News Asia/ Al-Arabiya