Nyeleneh, Trump Sebut Investigasi atas Kerusuhan Gedung Capitol Buang-Buang Waktu
Kompas dunia | 18 Juni 2022, 12:25 WIBNASHVILLE, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya buka suara mengenai sidang kerusuhan Gedung Capitol.
Trump mengungkapkan penyelidikan terkait kerusuhan tersebut hanya membuang-buang waktu semua orang.
Ia juga menyebutnya sebagai sesuatu yang gila dan produksi teatrikal dari fiksi politik partisan.
Berbicara dalam Konferensi Koalisi Kebebasan dan Kepercayaan di Nashville, Jumat (17/6/2022), Trump mengganggap enteng kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari 2011 di Gedung Capitol, Washington, yang menewaskan lima orang.
Baca Juga: Trump: Kebijakan AS tentang Perang Rusia-Ukraina Bisa Picu Perang Dunia Ketiga
Ia menyebut kerusuhan tersebut sebagai protes biasa yang kemudian tak terkendali.
Trump kemudian menyebut penyelidikan yang dilakukan komite Investigasi DPR AS telah menyia-nyiakan waktu banyak orang.
“Biar diperjelas. Ini bukanlah penyelidikan kongresional, ini adalah situasi yang membuang-buang waktu banyak orang,” tutur Trump dikutip dari Sky News.
“Ini adalah produksi teater dari fiksi politik partisan yang mendapat perintah mengerikan, dan mereka menjadi gila. Mereka jadi sangat gila,” tambahnya.
Trump pun menegaskan, komite investigasi telah mengambil kesaksian dari saksi yang membelanya selama delapan jam.
Baca Juga: Brasil Akhirnya Konfirmasi Jasad yang Ditemukan di Hutan Amazon adalah Jurnalis Inggris yang Hilang
Namun, ia menuduh mereka telah memotong-motong kesaksian tersebut agar apa yang dikatakan menjadi mengerikan.
“Ingat, ini juga (tentang) orang-orang yang tak diizinkan bersaksi meski ingin. Banyak orang ingin pergi dan bersaksi tentang apa yang mereka lihat, dan itu menunjukkan betapa bengkoknya (penyelidikan tersebut),” kata Trump.
Ia juga menegaskan komite investigasi telah menolak memutar rekaman kesaksian orang-orang yang berkata hal baik.
“Ini hanya satu arah. Ini adalah kesapakatan yang dicurangi, ini keterlaluan,” lanjutnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Sky News