Brasil Akhirnya Konfirmasi Jasad yang Ditemukan di Hutan Amazon adalah Jurnalis Inggris yang Hilang
Kompas dunia | 18 Juni 2022, 11:11 WIBBRASILIA, KOMPAS.TV - Kepolisian Brasil akhirnya mengonfirmasi sisa jasad yang ditemukan di pedalaman hutan Amazon adalah jurnalis Inggris yang hilang, Dom Phillips.
Pada Jumat (17/6/2022), mereka mengungkapkan hasil identifikasi jasad berdasarkan catatan giginya.
Sedangkan jasad kedua, yang dipercaya sebagai pakar dan warga asli, Bruno Pereira, masih diperiksa.
Dilansir dari BBC, Phillips, 57 tahun dan Pereira, 41 tahun, dilaporkan hilang pertama kali pada 5 Juni.
Baca Juga: Jasad Diduga Pakar Masyarakat Adat Brasil dan Jurnalis Inggris Ditemukan di Amazon, Terikat di Pohon
Pada awal pekan ini, seorang tersangka mengaku telah mengubur jasad keduanya.
Tersangka tersebut kemudian diketahui bernama Amarildo da Costa de Oliveiera.
Kepolisian mengungkapkan, Amarildo menjelaskan detail bagaimana keduanya tewas, sebelum mengarahkan polisi ke tempat jasad mereka dikubur.
Saudara tersangka, Oseney da Costa de Oliveira, juga telah ditangkap karena hubungannya dengan pembunuhan itu, tapi membantah keterlibatannya.
Setelah pengakuan tersangka, keluarga Phillips mengeluarkan pernyataan bahwa mereka patah hati.
“Kami bersyukur kepada semua yang ambil bagian dari pencarian ini, khususnya kelompok suku asli yang bekerja tanpa lelah untuk menemukan bukti penyerangan,” bunyi pernyataan keluarga Phillips, Rabu (15/6/2022).
Philips, seorang jurnalis yang menulis buku tentang Amazon, diperkenalkan kepada Pereira yang menjadi pemandunya, saat kapal boat mereka gagal mencapai titik yang diharapkan di dekat perbatasan Peru.
Keduanya dilaporkan menghilang di lembah Javari, sebelah barat Brasil, sebuah wilayah terasing yang menjadi rumah bagi ribuan suku asli yang terdiri lebih dari 20 kelompok.
Baca Juga: Mengerikan, 20 Kucing Peliharaan Makan Jasad Majikannya untuk Bertahan Hidup
Tempat itu merupakan wilayah perlindungan bagi kelompok pribumi yang hidup dalam isolasi dari dunia luar.
Para ahli sendiri mengungkapkan, lembah Javari merupakan tempat kejahatan, karena daerahnya yang terasing dan minimnya perhatian pemerintah.
Selain bentrokan dengan pemburu yang menangkap ikan yang dilindungi, juga kerap terjadi serangan oleh penambang emas ilegal.
Selain itu, ada pula para pelaku pembalakan liar dan pengedar narkoba yang menyelundupkan kokain dari Peru dan negara tetangganya, Kolombia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC