Rusia Ngamuk ke Israel, Panggil Duta Besar Israel atas Serangan ke Bandara Suriah
Kompas dunia | 16 Juni 2022, 12:03 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengamuk ke Israel dan memanggil duta besar negara zionis tersebut atas serangannya ke bandara Suriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov telah memanggil Duta Besar Israel untuk Rusia, Alex Ben-Zvi, Rabu (15/5/2022), atas serangan tersebut.
Pada pernyataannya, Bogadnov mengungkapkan bahwa Rusia tak ingin Suriah menjadi arena pertempuran bagi negara asing.
“Moskow mengungkapkan kekhawatiran tinggi atas serangan Angkatan Udara Israel ke Bandara Damaskus, yang menghancurkan landasan, peralatan navigasi dan struktur yang ikut menghancurkan lalu lintas udara internasional,” bunyi pernyataan Bogdanov dilansir dari The Jerusalem Post.
Baca Juga: Israel Sebut Indonesia dan Arab Saudi Jadi Target Utama Normalisasi Hubungan Diplomatik
Bogdanov pun mengatakan bahwa dirinya tak percaya begitu saja dengan penjelasan Israel dan mengharapkan klarifikasi lebih lanjut.
Hal itu termasuk melalui mekanisme dekonfliksi yang ada antara Tel Aviv dan Moskow atas serangan tersebut.
Bandara Damaskus diserang pada Jumat (10/6/2022), dan Israel dituduh menjadi pelaku penyerangan tersebut.
Citra satelit menunjukkan tiga lobang besar yang terjadi karena serangan di landasan pacu militer dan sipil, membuatnya tak dapat digunakan.
Kantor Berita Suriah, SANA mengklaim serangan Israel menargetkan selatan Damaskus pada pukul 4.20 pagi.
Selain merusak bandara, serangan tersebut membuat satu orang cedera.
Baca Juga: Arab Saudi Sita Mainan Berwarna Pelangi, Dinilai Promosikan Homoseksualitas
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakhariova mengutuk keras serangan udara tersebut.
Ia menegaskan serangan Israel ke Rusia telah membahayakan penerbangan dan warga sipil.
Israel sendiri mengakui telah melakukan ratusan serangan udara sebagai bagian dari kampanye “perang-antar-perang” untuk mencegah transfer senjata canggih Hizbullah di Lebanon dan kubu pasukannya di Suriah.
Apalagi, Hizbullah diyakini bisa bertindak dengan mudah di Suriah untuk melawan Israel.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Jerusalem Post