Rahasia Galaksi Bima Sakti Terbongkar, Hasil Penelitian Wahana Antariksa Gaia Milik Eropa
Kompas dunia | 13 Juni 2022, 17:13 WIB"Keanekaragaman ini sangat penting, karena menceritakan kisah pembentukan galaksi kita," katanya.
"Ini juga dengan jelas menunjukkan Matahari kita, dan kita, semua milik sistem yang selalu berubah, terbentuk berkat kumpulan bintang dan gas dari asal yang berbeda."
Baca Juga: Teleskop Antariksa James Webb Sukses Diluncurkan, Ditugaskan Mencari Tanda-Tanda Kehidupan
Pengamatan "gempa bintang", getaran besar yang mengubah bentuk bintang-bintang yang jauh, adalah "salah satu penemuan paling mengejutkan yang keluar dari data baru", kata ESA.
Gaia tidak dibangun untuk mengamati gempa bintang tetapi masih mendeteksi fenomena aneh pada ribuan bintang, termasuk beberapa yang seharusnya tidak memilikinya, setidaknya menurut pemahaman kita saat ini tentang alam semesta.
"Gaia membuka tambang emas untuk 'asteroseismologi' bintang masif," kata anggota Gaia, Conny Aerts.
Sekitar 50 makalah ilmiah diterbitkan bersamaan dengan data baru, dengan lebih banyak lagi diharapkan di tahun-tahun mendatang. Pengamatan Gaia memicu ribuan penelitian sejak dataset pertamanya dirilis pada 2016.
Kumpulan data kedua pada tahun 2018 memungkinkan para astronom menunjukkan bahwa Bima Sakti bergabung dengan galaksi lain dalam tabrakan hebat sekitar 10 miliar tahun yang lalu.
Baca Juga: Belajar Tata Surya Dengan Teknologi Augmented Reality
Aliran data mentah disisir oleh tim yang terdiri dari 450 ilmuwan dan insinyur perangkat lunak Eropa menggunakan enam superkomputer serta "algoritma yang digerakkan manusia" sebagai bagian dari Konsorsium Pemrosesan dan Analisis Data, kata Dr Mignard.
"Tanpa kelompok pemroses ini, tidak ada misi," tambahnya karena setiap hari Gaia menghasilkan 700 juta posisi bintang dan 150 juta pengukuran fotometrik.
Tim tersebut membutuhkan waktu lima tahun untuk menyampaikan data terbaru, yang diamati dari 2014 hingga 2017.
"Kami tidak sabar menunggu komunitas astronomi menyelami data baru kami untuk mengetahui lebih banyak tentang galaksi kita dan sekitarnya daripada yang bisa kita bayangkan," kata ilmuwan proyek Gaia ESA, Timo Prusti.
Kumpulan data terakhir akan dirilis pada tahun 2030, setelah Gaia menyelesaikan misinya mensurvei langit pada tahun 2025.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/European Space Agency/Straits Times