Trump Serang Ivanka Putrinya Sendiri, akibat Akui Kekalahannya pada Pemilihan Presiden 2020
Kompas dunia | 11 Juni 2022, 13:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluapkan kemarahannya dan menyerang putrinya sendiri, Ivanka.
Hal itu karena Ivanka yang juga merupakan mantan penasihat Gedung Putih, mengakui kekalahan Trump pada Pemilihan Presiden AS 2020 lalu.
Trump menegaskan bahwa Ivanka memang tak terlibat untuk melihat hasil pemilihan.
Komentar itu dibuat Trump setelah dengar pendapat umum yang dilakukan DPR AS terkait kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga: Kim Jong-Un Tak Takut Ancaman AS dan Sekutunya, Malah Bakal Gandakan Persenjataan Korea Utara
Panel DPR AS yang menginvestigasi penyerangan ke Gedung Capitol itu menunjukkan video pengakuan mantan Jaksa Agung AS Bill Barr yang mengungkapkan bahwa dugaan adanya kecurangan dalam pemilihan presiden 2020 adalah omong kosong.
Ia mengungkapkan tak adanya bukti yang mendukung klaim yang selalu digemborkan Trump atas kekalahannya dari Joe Biden.
Yang mengejutkan, Ivanka mengungkapkan, apa yang dikatakan Barr itu tidaklah salah.
“Saya menghormati Jaksa Agung Barr. Jadi, saya menerima apa yang ia katakan,” tutur Ivanka pada rekaman pernyataannya dikutip dari Sky News.
Trump pun pada pernyataannya di media sosial, tampak meremehkan pernyataan yang dilontarkan Ivanka.
“Ivanka Trump tak terlibat dalam melihat, atau mempelajari hasil pemilihan,” tuilisnya di media sosial Truth, platform yang ia luncurkan setelah dilarang oleh Twitter.
“Ia sudah lama tak melakukannya, dan menurut pendapat saya, hanya untuk menghormati Bill Barr dan posisinya sebagai Jaksa Agung (Ia payah!),” tambahnya.
Trump juga menegaskan Barr adalah sosok Jaksa Agung yang lemah dan penakut.
Ia juga menegaskan Barr selalu dipermainkan dan diancam oleh Partai Demokrat dan selalu takut untuk dimakzulkan.
Baca Juga: Terungkap, Trump Ternyata Tak Ingin Penyerangan di Gedung Capitol Berakhir
Trump sendiri hingga sekarang sulit menerima kekalahannya pada Pemilihan Presiden AS 2020.
Ia selalu menggemborkan adanya kecurangan dalam pemilihan presiden yang menyebabkan kekalahannya itu. Tetapi tuduhannya tersebut tak pernah terbukti.
Trump juga dituduh telah memprovokasi pendukungnya untuk melakukan penyerangan ke Gedung Capitol.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Sky News