AS Jual Senjata ke Taiwan, Menhan China Protes, Peringatkan Potensi Konflik
Kompas dunia | 10 Juni 2022, 23:32 WIBChina akan menanggapi setiap langkah menuju kemerdekaan formal Taiwan dengan "menghancurkannya, bahkan dengan harga berapa pun, termasuk perang”. Ini diungkap juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Wu Qian mengutip Wei dalam pertemuan itu.
Wu juga menuduh kekuatan luar menimbulkan masalah di Laut China Selatan, yang diklaim China hampir secara keseluruhan. Ia menyebut Beijing akan dengan tegas melawan segala upaya yang merugikan kepentingan China atas masalah Ukraina.
China menolak untuk mengecam serangan Rusia ke Ukraina, menuduh Barat dan NATO memojokkan Moskow sehingga melakukan serangan.
Nada agresif, terutama tentang Taiwan, adalah ciri khas pejabat China ketika bertemu dengan rekan-rekan AS mereka, yang mencerminkan penurunan keseluruhan dalam hubungan bilateral China dan Amerika Serikat.
Baca Juga: China Langsung Bereaksi Keras atas Ucapan Biden yang akan Terjunkan Militer AS bila Taiwan Diserang
Kedua pemimpin bertemu di sela-sela Dialog Shangri-La, sebuah konferensi keamanan regional yang diadakan setiap tahun di negara kota Asia Tenggara itu.
Sebaliknya, Austin menekankan perlunya mengelola persaingan secara bertanggung jawab dan menjaga jalur komunikasi terus terbuka.
Dia mengatakan, AS tetap berkomitmen pada kebijakan lama di Taiwan, yaitu One China Policy. Kebijakan ini menyatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok adalah pemerintah resmi Tiongkok daratan, Hong Kong, Macau dan Taiwan.
“AS menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat (Taiwan), menentang perubahan sepihak terhadap status quo, dan meminta (China) untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan," kata Departemen Pertahanan AS.
Taiwan dan Laut Cina Selatan menjadi poin utama pertikaian antara kedua belah pihak, meskipun mereka juga berselisih karena dorongan China untuk memperluas pengaruh militernya ke Samudra Hindia dan sekitarnya.
AS dan sekutunya mengeluhkan tindakan sembrono oleh pilot China di wilayah udara internasional terhadap pesawat pengintai, dan menganggap tindakan itu membahayakan awak penerbangan mereka.
China juga menantang kapal angkatan laut asing di laut, meskipun ada perjanjian bilateral yang dimaksudkan untuk mengelola perjumpaan semacam itu di laut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press