Gila, Harga BBM di AS Hampir Sentuh Rp20 Ribu per Liter, di Inggris Rp33 Ribuan
Krisis rusia ukraina | 10 Juni 2022, 18:56 WIBDALLAS, KOMPAS.TV — Harga bensin yang dibayar warga Amerika Serikat (AS) pada Kamis (9/6/2022) sudah mencapai $5 per galon atau sekitar Rp19.200 per liter. Itu pun untuk bensin oktan 87, bensin standar di negara itu, seperti laporan Associated Press, Jumat (10/6).
Melonjaknya harga bensin di negeri Paman Sam itu dipandang makin menguras dompet konsumen yang juga harus membayar lebih banyak untuk kebutuhan lainnya.
Asosiasi Kendaraan AS AAA mengatakan, rata-rata nasional untuk bensin reguler per Kamis (9/6) adalah $4,97 per galon, naik seperempat hanya dalam minggu terakhir, dan $1,90 lebih mahal dari yang dibayar pengemudi setahun yang lalu.
GasBuddy, layanan yang membantu pengemudi menemukan harga terbaik bahan bakar, melaporkan harga rata-rata melampaui $5 untuk pertama kalinya.
Harga bensin di stasiun pompa bensin meningkat dengan stabil selama berbulan-bulan, menembus angka $4 per galon di awal Maret.
Harga BBM di AS mengikuti harga minyak mentah, yang sudah merambat naik, bahkan sebelum serangan Rusia ke Ukraina yang membuat harga minyak lebih melambung tinggi lagi.
Kekhawatiran akan kekurangan pasokan diperparah oleh meningkatnya permintaan, yang biasanya meningkat sekitar Memorial Day pada akhir Mei. Waktu-waktu ini merupakan awal tidak resmi musim panas dan perjalanan liburan di AS.
Baca Juga: Miris, Biaya Isi Penuh Bensin Mobil Keluarga di Inggris Kini Mencapai Rp1,8 Juta
California memiliki harga rata-rata tertinggi, pada $6,40 per galon, menurut AAA. Beberapa negara bagian di wilayah Barat lainnya serta Illinois lebih tinggi dari $5,50.
Harga rata-rata terendah ada di Georgia, pada $4,41.
Walau harga bensin kali ini mencapai $5 per galon, orang Amerika membayar lebih banyak untuk bensin pada Juli 2008, bila kita memasukkan tingkat inflasi ke dalam nilai kalkulasi harga. Saat itu harga BBM senilai $4,11 per galon, yang bila memperhitungkan tingkat inflasi, setara dengan $5,40 per galon hari ini.
Orang Amerika bukan satu-satunya yang membayar lebih untuk mengisi bensin.
Minggu ini, harga bensin di Inggris mencapai rekor 182,3 pence atau $2,3 per liter, setara $8,80 per galon yang setara dengan Rp33.400 per liter.
Analis memperkirakan, harga akan terus naik sampai menjadi sangat tinggi sehingga membuat permintaan turun. Kendati begitu, tak ada yang tahu persis kapan atau di mana itu mungkin terjadi.
Sementara itu, penutupan kilang yang tidak terduga misalnya, akibat badai di sepanjang Pantai Teluk Texas dan Louisiana, dapat membuat harga melonjak lebih tinggi.
"Saya khawatir kita belum berada di ujung jalan," kata analis GasBuddy Patrick De Haan. "Kita memiliki margin kesalahan yang sangat kecil musim panas ini. Kita membutuhkan setiap barel kapasitas penyulingan yang bisa kita dapatkan."
Baca Juga: Harga BBM Melonjak di Amerika Serikat, Biden Izinkan Penjualan Bensin Berkadar Etanol Lebih Tinggi
Pandemi menyebabkan penutupan kilang, yang menyebabkan kapasitas penyulingan AS turun sekitar 800.000 barel per hari sejak awal 2020, menurut angka pemerintah. Hal itu tentu memberi tekanan pada penyulingan yang tersisa untuk bekerja keras memenuhi permintaan yang meningkat.
Pabrik penyulingan bahan bakar enggan berinvestasi dalam fasilitas baru karena transisi ke kendaraan listrik menimbulkan keraguan pada permintaan bensin jangka panjang.
Pemilik salah satu kilang terbesar di negara itu di Houston mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan menutup fasilitas itu pada akhir tahun depan.
Harga bensin di pompa bensin melonjak tepat ketika konsumen mencoba mengatasi inflasi dalam harga makanan, perumahan, mobil, tiket pesawat, dan kebutuhan serta keinginan lainnya.
Harga konsumsi AS pada bulan April 8,3 persen lebih tinggi dari tahun lalu, hanya sedikit lebih baik dari inflasi Maret, yang tertinggi sejak 1981.
Di kedua sisi Atlantik, tekanan meningkat pada pemerintah untuk melakukan sesuatu demi membantu warga pengendara.
Di Washington bulan lalu, Kubu Demokrat di Kongres mengajukan RUU untuk menindak apa yang mereka sebut upaya untuk mendongkrak harga oleh perusahaan minyak. Tetapi, oposisi kubu Republik membuat persetujuan Senat menjadi mandul dan tidak mungkin.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press