Terungkap, Trump Ternyata Tak Ingin Penyerangan di Gedung Capitol Berakhir
Kompas dunia | 10 Juni 2022, 11:29 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Komite Investigasi DPR Amerika Serikat (AS) yang menyelidiki serangan gedung Capitol mengungkapkan laporan mengejutkan.
Komite tersebut mengungkapkan bahwa mantan Presiden AS, Donald Trump sebenarnya tak ingin penyerangan di Gedung Capitol berakhir.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Komite, Liz Cheney pada dengar pendapat umum di Gedung Capitol, Kamis (9/6/2022), berdasarkan pengakuan salah satu pejabat Gedung Putih di era Trump.
Bahkan menurut Cheney, Trump memarahi penasihatnya yang meminta ia memanggil para perusuh untuk menghentikan aksinya.
Baca Juga: Usai Larang Ekspor Ayam, Malaysia akan Timbun Pasokan Ayam untuk Antisipasi Kelangkaan Dalam Negeri
Selain itu, menurut pengakuan sang pejabat, Trump merasa wakil presiden-nya Mike Pence pantas untuk digantung.
Cheney menggambarkan dari pengakuan para saksi bahwa Trump menyadari adanya teriakan untuk menggantung Mike Pence, dan tampaknya setuju akan itu.
“Menyadari para perusuh meneriakkan ‘gantung Mike Pence’, Presiden merespon dengan sentimen ini, ‘mungkin pendukung kami benar’. Mike Pence pantas menerimanya,” tutur Cheney dilansir dari CNN.
Cheney juga menyebut kelambanan Trump pada insiden yang terjadi 6 Januari tahun lalu itu, sebagai pelalaian tugas.
Para pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021, setelah Trump dipastikan mengalami kekalahan dari Joe Biden.
Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Trump Sebut Penyerangan ke Gedung Capitol Hoaks
Saat itu di sana tengah dilakukan formalisasi kemenangan dari Joe Biden, yang dihadiri oleh Mike Pence.
Para pendukung Trump berusaha membalikkan hasil kekalahannya pada pemilihan Presiden 2020.
Trump sendiri dituduh telah menghasut para pendukungnya untuk menggagalkan kemenangan Biden.
Hal itu kemudian yang memunculkan gerakan memakzulkannya, meski akhirnya tak terjadi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN