> >

Pasukan Rusia Disebut Bikin Pernikahan Palsu demi Keluar dari Ukraina, Diyakini karena Moral Menurun

Krisis rusia ukraina | 9 Juni 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pasukan Rusia diyakini mengalami penurunan moral di Ukraina, dan melakukan segala hal agar bisa keluar dari negara itu.

Salah satu usaha yang dilakukan pasukan Rusia adalah dengan melakukan pernikahan palsu.

Hal itu diungkapkan oleh badan intelijen Ukraina berdasarkan percakapan yang mereka dapat.

Pada pembicaraan pasukan Rusia yang berhasil disadap, mereka mengungkapkan, tak ada opsi sama sekali, dan banyak yang berusaha dipulangkan tetapi tak berhasil.

Baca Juga: Dituduh Terlibat Terorisme, 2 Prajurit Inggris yang Ditangkap Tentara Rusia Bakal Dipenjara 20 Tahun

Salah satu dari mereka mengungkapkan telah menghubungi teman perempuannya untuk melakukan pernikahan palsu.

“Saya sudah mengatakan ke teman perempuan saya, ‘masukkan aplikasi ke kantor registrasi penikahan’. Saya akan memberitahu atasan di sini,” ujarnya dikutip dari Daily Mail.

Tetapi ia mengatakan, teman perempuannya menegaskan bahwa hal itu tak mungkin terjadi.

“Semua orang berusaha untuk pergi (dengan cara apa pun). Sama sekali tak ada cara,” tambah prajurit itu.

Rekaman audio tersebut dikeluarkan oleh badan keamanan Ukraina, SBU.

Menurut juru bicara SBU, saat ini jumlah pasukan Rusia yang berusaha untuk pergi dari Ukraina semakin tinggi setelah komandan mereka meningkatkan pelarangan untuk pulang ke negaranya.

Baca Juga: Radio Rusia Diretas, Mainkan Lagu Nasional Ukraina dan Lagu Anti-Perang

Pada sambungan telepon lainnya yang berhasil disadap oleh intelijen Ukraina, seorang pria yang dipercaya sebagai tentara Rusia terdengar mengatakan pasokan air telah dihentikan.

“Kami duduk di sini tanpa air. Akhir-akhir ini begitu panas. Sekarang yang ada hanya panas, dan orang-orang yang duduk sambil terkejut, secara moral depresi,” ujar pria itu.

Ia juga mengatakan, para prajurit menggunakan pakaian yang sama seperti saat musim dingin.

Analis sendiri mengungkapkan, saat ini militer Rusia mengalami penurunan moral, kewalahan dan bisa kehabisan unit tempur saat perang di Ukraina memasuki hari ke-105.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Daily Mail


TERBARU