> >

Dituduh Terlibat Terorisme, 2 Prajurit Inggris yang Ditangkap Tentara Rusia Bakal Dipenjara 20 Tahun

Krisis rusia ukraina | 9 Juni 2022, 12:33 WIB
Aiden Aslin pria Inggris yang berjuang untuk Ukraina menyerah ke Rusia karena kehabisan makanan dan amunisi. (Sumber: Twitter@cossackgundi)

DONETSK, KOMPAS.TV - Dua prajurit Inggris yang ditangkap pasukan Rusia di Mariupol, Ukraina, akhirnya bakal dipenjara 20 tahun.

Keduanya disebut terlibat dalam kegiatan terorisme sebagai tentara bayaran.

Aiden Aslin, 28 tahun, dan Shaun Pinner, 48 tahun, yang telah berjuang dengan pasukan Ukraina ditangkap oleh tentara Rusia, April lalu.

Sejak itu mereka ditahan di wilayah Republik Rakyat Donetsk, di Ukraina timur.

Baca Juga: Radio Rusia Diretas, Mainkan Lagu Nasional Ukraina dan Lagu Anti-Perang

Dikutip dari Sky News, keduanya dituduh telah menjalani latihan untuk melakukan aktivitas terorisme.

Pada rekaman yang dibagikan RIA Novosti, Rabu (8/6/2022), keduanya terlihat duduk di pengadilan agung wilayah prs-Rusia tersebut, bersama orang ketiga.

Seorang penerjemah terdengar bertanya pada Aslin apakah ia mengaku bersalah atas dakwaan itu.

Aslin pun menjawabnya dengan, “ya”.

Menurut Ria Novosti, keduanya bakal menjalani hukuman penjarta antara 15 hingga 20 tahun.

Pinner bahkan terancam hukuman lebih lama, bahkan hukuman mati setelah diduga mengakui mengambilalih kekuasaan dengan paksaan.

Baca Juga: Prajurit Inggris yang Ditangkap Rusia di Ukraina Bakal Diadili, Terancam Hukuman Mati

Penangkapan Aslin itu mendapat kritikan dari anggota Parlemen Newark, Robert Jenrick.

Ia mengungkapkan Aslin dan Pinner harus dipulangkan secepatnya melalui pertukaran tawanan.

“Ia ditangkap oleh pasukan Rusia dan berdasarkan Hukum Internasional dan Konvensi Jenewa, ia harus ditahan dengan semestinya dan dikembalikan ke Ukraina pada kemungkinan secepatnya, melalui pertukaran tahanan,” tuturnya.,

Aslin diketahui berasal dari Newark, Nottinghamshire, sedangkan Pinner berasal dari Bedfordshire.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU