Kolombia Temukan Dua Bangkai Kapal Bersejarah Lain di Sekitar Kapal Harta Karun San Jose
Kompas dunia | 7 Juni 2022, 09:26 WIBBOGOTA, KOMPAS.TV - Presiden Kolombia Ivan Duque hari Senin, (7/6/2022) mengumumkan Angkatan Laut mereka yang melakukan pemantauan terhadap kapal kuno bersejarah jenis galleon San Jose ternyata menemukan dua bangkai kapal kuno bersejarah lain di dekatnya, seperti laporan Straits Times, Selasa, (7/6/2022).
Galleon San Jose, yang dianggap para sejarawan membawa harta karun yang bernilai miliaran dolar, tenggelam pada tahun 1708 di dekat pelabuhan Cartagena di Karibia, Kolombia.
Potensi pemulihannya menjadi subyek litigasi selama beberapa dekade.
Temuan dua bangkai kapal kuno bersejarah lain itu muncul dari hasil pemantauan video kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh di kedalaman 900 meter.
Saat memantau galleon San Jose lewat video bawah air, kendaraan itu juga menemukan dua bangkai kapal lain di dekatnya.
Baca Juga: Media Dunia Heboh atas Temuan Harta Karun Swarnadwipa Kerajaan Sriwijaya di Dasar Sungai Musi
Mereka adalah sebuah kapal kolonial dan sekunar yang diperkirakan berasal dari periode yang sama dengan perang kemerdekaan Kolombia dari Spanyol, sekitar 200 tahun yang lalu.
"Kami sekarang memiliki dua penemuan lain di daerah yang sama, yang menunjukkan pilihan lain untuk eksplorasi arkeologi," kata komandan angkatan laut Laksamana Gabriel Perez. "Jadi pekerjaan baru saja dimulai."
Gambar-gambar tersebut menawarkan pemandangan terbaik dari harta karun yang ada di atas kapal San Jose - termasuk emas batangan dan koin, meriam yang dibuat di Seville pada tahun 1655 dan perangkat makan China yang utuh.
Para arkeolog dari angkatan laut dan pemerintah sedang bekerja untuk menentukan asal usul lempengan-lempengan itu berdasarkan prasasti, kata para pejabat.
"Idenya adalah untuk memulihkannya dan memiliki mekanisme pembiayaan berkelanjutan untuk ekstraksi di masa depan," kata Presiden Ivan Duque. "Dengan cara ini kita melindungi harta karun, warisan dari kapal galleon San Jose."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times