Putin: AS Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Serang Target yang Tidak Disasar Sebelumnya
Krisis rusia ukraina | 5 Juni 2022, 19:44 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Presiden Vladimir Putin memberi peringatan yang bikin bergidik kepada Barat bahwa Rusia akan menyerang target baru jika Amerika Serikat mulai memasok Ukraina dengan roket jarak jauh, seperti laporan berita Tass hari Minggu (5/6/2022).
Jika rudal tersebut dipasok, kata Putin, "Kami akan menyerang target yang belum kami hantam," seperti dikutip dalam wawancara dengan saluran televisi pemerintah Rossiya-1.
Dalam wawancra dengan Rossiya-1 hari Minggu, Putin mengecam pengiriman senjata Barat ke Ukraina, dengan mengatakan mereka bertujuan untuk memperpanjang konflik,
“Semua hiruk-pikuk seputar pengiriman senjata tambahan ini, menurut pendapat saya, hanya memiliki satu tujuan: Untuk menyeret konflik bersenjata sebanyak atau selama mungkin,” kata Putin, mengacu pada rencana AS memasok beberapa sistem peluncuran roket ke Kyiv.
Putin bersikeras pasokan seperti itu tidak memberi banyak perbedaan bagi pemerintah Ukraina, yang katanya hanya menebus hilangnya roket dengan roket berdaya jangkau serupa yang sudah mereka miliki.
Jika Kiev mendapatkan roket jarak jauh, tambahnya, Moskow akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan alat pemusnah untuk menyerang objek yang belum diserang.
Ancaman dingin terjadinya eskalasi militer dari Putin itu tidak merinci apa yang mungkin menjadi target serangan baru, tetapi ancaman itu terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana bantuan keamanan untuk Ukraina senilai USD700 juta yang mencakup empat sistem peluru kendali jarak menengah presisi dengan pemandu sasaran, helikopter, sistem senjata anti-tank Javelin, radar, kendaraan taktis, suku cadang dan banyak lagi.
Baca Juga: Putin Menyombongkan Kekuatan Persenjataannya, Mengaku Telah Hancurkan Senjata Ukraina seperti Kacang
Pasukan Rusia menggempur fasilitas kereta api dan infrastruktur lainnya Minggu pagi di Kiev, yang sebelumnya terlihat tenang selama berminggu-minggu.
Operator pembangkit nuklir Ukraina, Energoatom, mengatakan satu rudal jelajah tipis hampir melewati fasilitas pembangkit nuklir Pivdennoukrainsk, sekitar 350 kilometer (220 mil) ke selatan, dalam perjalanannya ke ibu kota.
Kiev tidak pernah menghadapi serangan seperti itu sejak kunjungan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 28 April.
Serangan dini hari itu memicu alarm serangan udara dan menunjukkan bahwa Rusia masih memiliki kemampuan dan kemauan untuk memukul jantung Ukraina sejak meninggalkan serangannya yang lebih luas di seluruh negeri untuk memfokuskan upayanya di timur.
Rudal-rudal itu menghantam distrik Darnytski dan Dniprovski di Kiev, kata Wali Kota Vitali Klitschko di Telegram. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia fokus merebut kota Sievierodonetsk.
Analis militer mengatakan Rusia berniat menyerbu wilayah Donbas timur sebelum senjata bantuan untuk Ukraina datang yang mungkin membalikkan keadaan.
Pentagon mengatakan awal pekan ini akan memakan waktu setidaknya tiga minggu untuk mendapatkan senjata presisi AS dan pasukan terlatih ke medan perang.
Baca Juga: Menlu Ukraina Ngambek Gara-Gara Macron Bilang Jangan Permalukan Putin atas Invasi Rusia
Dalam sebuah posting di aplikasi Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal yang diluncurkan dari udara dengan presisi tinggi digunakan menghancurkan tank T-72 yang dipasok oleh negara-negara Eropa Timur dan kendaraan lapis baja lainnya yang terletak di gedung-gedung bisnis perbaikan mobil.
Tiang asap mengepul memenuhi udara dengan bau tajam di distrik Darnystki timur Kiev, dan puing-puing bangunan tipe gudang yang hangus dan menghitam membara.
Polisi di dekat lokasi mengatakan kepada wartawan Associated Press, otoritas militer melarang pengambilan gambar sementara tentara juga memblokir jalan di daerah terdekat menuju halaman kereta api yang besar.
Situs yang diserang termasuk fasilitas untuk perusahaan kereta api negara, Ukrzaliznytsia, kata Serhiy Leshchenko, seorang penasihat di kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy, di Telegram.
Tidak ada konfirmasi langsung dari Ukraina bahwa serangan udara Rusia telah menghancurkan tank.
Rudal jelajah tampaknya diluncurkan dari pembom Tu-95 yang terbang di atas Laut Kaspia, kata Komando Angkatan Udara di Facebook. Dikatakan unit pertahanan udara menembak jatuh satu rudal.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Tass/Associated Press/Straits Times