> >

Putin Merasa Tak Berdosa, Sebut Barat yang Bersalah atas Krisis Pangan dan Energi

Krisis rusia ukraina | 4 Juni 2022, 16:43 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyalahkan Barat atas krisis pangan dan energi yang saat ini terjadi. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin tak merasa berdosa atas krisis pangan dan energi yang terjadi saat ini di dunia.

Putin bahkan menyalahkan Barat atas krisis tersebut, dan menyebutkan sanksi untuk Rusia menjadi alasannya.

Sanksi yang diberikan Barat kepada Rusia membuat pasokan energi dan listrik ke Eropa menjadi terhambat.

Pasalnya nyaris setengah energi dan listrik di Eropa berasal dari pasokan Rusia.

Baca Juga: 100 Hari Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Disebut Kehabisan Pasukan dan Peralatan Militer

Begitu juga ekspor gandum di dunia, 40 persen di antaranya berasal dari Rusia dan juga Ukraina.

“Tentu saja, kita sekarang melihat upaya untuk mengalihkan tanggung jawab atas apa yang terjadi di pasar makanan dunia ke Rusia,” tutur Putin di TV Rusia dikutip dari The New Indian Express.

“Saya harus katakan, bahwa ini adalah usaha, seperti yang rakyat kami katakana, mengalihkan masalah ini dari kepala yang sakit ke kepala yang sehat,” tambahnya.,

Seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Rusia, TASS, Putin mengungkapkan sanksi ke Rusia hanya akan memperburuk pasar dunia.

Membuat hasil pertanian berkurang dan membuat harga-harga menjadi tinggi.

Ia juga mengatakan inflasi yang terjadi berasal dari mesin cetak dolar yangbelum pernah terjadi sebelumnya, selama pandemi Covid-19.

Putin juga menyalahkan kebijakan Eropa yang picik karena kurangnya investasi dalam alternatif pasokan energi tradisional dan kenaikan harga.

Baca Juga: Macron Serang Putin, Sebut Menginvasi Ukraina Kesalahan Bersejarah dan Membuatnya Terisolasi

Ia pun menegaskan, Rusia tidak memblokade pengiriman gandum dari Ukraina, dan menuduh Barat menjadikan Rusia sebagai kambing hitam atas masalah itu.

Putin berjanji jika ranjau di perairan Ukraina dilucuti, Rusia tak akan menyerang kapal yang mengirim gandum.

Ia juga menyarankan pengiriman tersebut bisa juga dilakukan dari Pelabuhan Ukraina Berdyansk yang diduduki Rusia, atau negara lain, Belarusia, yang merupakan sekutu Putin.

“Kami tak akan mengambil keuntungan dari situasi pelucutan ranjau untuk melakukan serangan laut,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The New Indian Express


TERBARU