Warga Prancis Kembali Tewas di Ukraina, Prajurit Sukarelawan yang Terbunuh dalam Pertempuran
Krisis rusia ukraina | 4 Juni 2022, 10:37 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Prancis mengonfirmasikan tewasnya warga mereka yang diketahui merupakan prajurit sukarelawan untuk Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis pada Jumat (3/6/2022), mengungkapkan bahwa warga Prancis tersebut terbunuh dalam pertempuran.
“Kami mendapatkan berita menyedihkan bahwa seorang pria Prancis telah tewas usai terluka dalam pertempuran di Ukraina,” bunyi pernyataan Kemlu Prancis dikutip dari Anadolu Agency.
“Kami mengucapkan duka cita terhadap keluarganya,” lanjut kementerian tersebut.
Baca Juga: China Ingin Beri Bantuan Finansial kepada Rusia, Lagi Cari Cara untuk Hindari Sanksi Barat
Detail terkait identitas pria tersebut saat ini belum diungkapkan.
Prajurit sukarelawan Prancis itu sebelumnya bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, yang berjuang melawan tentara Rusia.
Seperti diungkapkan Europe1, pria Prancis itu dipercaya telah tewas karena tembakan artileri di wilayah Kharkiv.
Pria itu menjadi warga Prancis kedua yang tewas pada pertempuran yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina.
Sebelumnya pada 30 Mei, jurnalis BFMTV, Frederic Leclerc Imhoff, terbunuh dalam pertempuran.
Dilaporkan setidaknya ada 150 warga Prancis yang bertempur bersama pasukan Ukraina, setelah pertempuran dimulai pada 24 Februari.
Baca Juga: 100 Hari Serangan Rusia ke Ukraina, Konflik Bersenjata Terburuk di Eropa yang Memilukan
Sementara itu pada pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengutuk pengeboman yang tak perlu dan tak pandang bulu selama 100 hari terhadap pasukan militer Ukraina dan penduduk sipil.
“Tak ada impunitas atas kekejaman pelanggaran yang dilakukan tentara Rusia di Ukraina, Bucha dan kota-kota lainnya,” tutur Colonna.
Ia juga mengingatkan dukungan tak tergoyahkan Prancis kepada Ukraina.
Colonna pun menambahkan bahwa Paris telah mengumumkan bantuan kemanusiaan, ekonomi, keuangan, diplomatik dan militer senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp28 triliun.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Anadolu Agency