> >

China Ingin Beri Bantuan Finansial kepada Rusia, Lagi Cari Cara untuk Hindari Sanksi Barat

Krisis rusia ukraina | 4 Juni 2022, 09:51 WIB
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Beijing, China, 4 Februari 2022. (Sumber: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

BEIJING, KOMPAS.TV - China dilaporkan tengah berusaha memberikan bantuan finansial kepada Rusia, yang saat ini tengah dihantam oleh sanksi ekonomi Barat.

Namun, China harus mencari cara agar mereka bisa menghindari sanksi Barat karena memberi bantuan kepada Moskow.

Seperti dilaporkan The Washington Post, seorang pejabat China mengungkapkan, Rusia telah meminta bantuan keuangan, teknologi, dan perdagangan kepada Beijing yang merupakan rekan perdagangan terbesar.

Namun, senjata dan peluru tampaknya tak termasuk dalam permintaan tersebut.

Baca Juga: 100 Hari Serangan Rusia ke Ukraina, Konflik Bersenjata Terburuk di Eropa yang Memilukan

Presiden China Xi Jinping dilaporkan memerintahkan penasihatnya untuk menemukan cara memberikan bantuan keuangan kepada Rusia, tanpa mendapatkan sanksi Barat.

“Kami mengerti kesulitan mereka (Moskow). Tapi kami tak bisa mengabaikan situasi kami sendiri dalam dialog ini,” ujar pejabat China yang namanya tak disebutkan dikutip dari The Moscow Times.

“Pihak China bersedia memenuhi komitmennya kepada pihak Rusia, dan melakukan itu ketika kondisi yang sesuai terpenuhi,” tambahnya.

Diskusi tingkat tinggi di antara para pejabat telah menekankan upaya cepat Rusia di China sambil meminimalkan risiko bagi Beijing.

Beberapa dokumen menunjukkan proyek pipa gas dan nuklir Rusia di dalam China terus dilakukan.

Beijing juga telah memerintahkan pemerintah daerah dan kota untuk memperluas hubungan perdagangan dan keuangan dengan Rusia, mengutip dari pejabat China dan dokumen penawaran yang diajukan di China.

Beijing terus menyerukan sikap menolak sanksi terhadap Rusia usai Moskow melakukan penyerangan ke Ukraina.

Meski begitu, mereka tetap mempertahankan hubungan ekonomi dengan Barat setelah Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan kembali dukungan untuk Moskow selama forum online, yang juga dihadiri rekannya dari Rusia, Sergei Lavrov, jelang pembukaan jembatan lintas batas.

Baca Juga: Pengakuan Intelijen AS: Vladimir Putin Jelas Sedang Sakit Parah

Tetapi Beijing menolak keras membantu Rusia, karena khawatir terhadap sanksi yang dapat memutus pasokan semikonduktor dan teknologi kedirgantaraan Barat ke China.

Menurut Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, sanksi barat kepada Rusia telah memberikan kerusakan yang tak perlu pada perdagangan Rusia dan China.

Beijing juga dilaporkan telah menjelaskan kepada Moskow, jika penyerangan ke Ukraina yang sudah terjadi 100 hari diakhiri, akan memberi China lebih banyak kelonggaran untuk menentang sanksi. Selain itu, akan menumbuhkan hubungan bisnis antara China dan Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Moscow Times


TERBARU