Ketika Shanghai Mulai Longgarkan Pembatasan usai Lockdown Ketat 2 Bulan yang Bikin Gila Warganya
Kompas dunia | 1 Juni 2022, 17:29 WIB"Cukup menyedihkan dikurung di rumah dan melihat seluruh Shanghai terkunci," lanjut Cao.
Baca Juga: Tak Mau Ketahuan Berdebat di depan Paspampres AS, Joe dan Jill Biden Lakukan Fexting, Apa Itu?
Orang lain yang mengunjungi Bund, Lu Kexin, mengaku gila ketika terkurung di rumah. Ia masih pelajar dan terakhir kali mendatangi Bund pada Maret lalu, sebelum akhirnya dibuka kembali awal bulan ini.
"Saya sangat senang, sangat bahagia, sepanjang jalan, terlalu bahagia," ungkap Kexin.
Pemerintah dikabarkan segera membuka kembali sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan dan toko kelontong serta toko obat, kendati dengan catatan hanya beroperasi dengan 75 persen kapasitas normal.
Namun, bioskop dan pusat-pusat kebugaran tetap ditutup. Beberapa pasar dan mal dilaporkan sudah berkegiatan, sementara penduduk mulai datang ke kantor dengan sistem hybrid.
Ketika negara-negara lain mulai membuka diri, China masih menerapkan prinsip "nol-Covid" dengan kebijakan lockdown, tes massal, serta isolasi.
Kebijakan itu diberlakukan terhadap siapa pun yang terdeteksi membawa virus maupun berkontak dengan pasien positif.
Baca Juga: Analis: Harga Minyak Tinggi, Embargo Energi Rusia dari Uni Eropa Bisa Jadi Bumerang
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press