Tulisan tentang Perjuangan Ridwan Kamil Cari Eril di Sungai Aare Viral, Bikin Netizen Nangis
Ekslusif dari swiss | 1 Juni 2022, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tulisan seorang novelis Indonesia, Jombang Santani Khairen atau JS Khairen tentang bagaimana perjuangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mencari anaknya Emmeril Kahn Mutadz alias Eril viral di media sosial.
Banyak netizen yang tersentuh dengan bagaimana JS Khairen menggambarkan perasaan seorang ayah yang mengetahui anaknya hilang dan belum ditemukan.
JS Khairen pada dasarnya merupakan satu di antara netizen yang ikut bersimpati dan berdoa untuk keluarga Ridwan Kamil serta berharap Eril segera ditemukan.
Berikut tulisan JS Khairen yang berhasil menyentuh hati netizen, dilansir dari akun Instagram (@js_khairen), Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Pencarian Eril Berlanjut, Pihak Keluarga Ridwan Kamil: Sudah Ikhlas Apapun yang akan Menjadi Takdir
Tangis paling mengerikan adalah tangis tak bersuara seorang ayah.
Tangannya menyentuh permukaan sungai nan dingin itu. Di dalam hati, ia berteriak. Semoga sentuhan barusan merambat sampai ke anaknya, yang entah berada di mana sekarang. Semoga, sentuhan itu memberi pesan.
Ia coba lihat-lihat ke dasar sungai. Namun yang terlihat malah hal lain; bayangan saat ia menggendong sang putra pertama kali. Saat hari pertama ia mengantarkannya ke sekolah. Juga saat bersorak bangga saat anaknya lulus.
Masih ia percik-percikkan permukaan sungai itu. Mungkin jika boleh bertanya, ia akan bertanya.
“Di mana anakku, sungai? Tenggelamkah? Di ujung sana menanti kedinginan kah? Sudah menepi? Terduduk di rumah seseorang sambil pengobatan cidera kah? Sungai, tolong beri tahu.”
Pria topi bundar itu runtuh. Setiap hari, jutaan ayah, jutaan orang, jutaan anak, juga khawatir dan ikut berdoa diam-diam untuk mereka. Barang kali kalau boleh ikut terjun ke sana, akan ada banyak ayah yang siap ikut terjun membantu.
Hai sungai yang dingin, tak cukup hangatkah doa yang kami kirim? Yang tiap buka gawai, entah bagaimana secara insting terus mencari berita Eril, Eril, Eril.
Gak kenal Eril, gak terlalu sering ngikutin Kang Emil. Namun beberapa hari belakangan, ada banyak orang yang secara tulus berdoa agar ia segera ditemukan. Tidak cukup hangatkah itu, wahai sungai?
Broadcaster of daily happines, begitu tulisan di bio IG si pria topi bundar. Kurang lebih maknanya adalah, sang penyiar kebahagiaan. Namun, beberapa hari ini ia tengah bersedih. Melihatnya bersedih, kita ikut-ikutan remuk.
Sungai, jika tangis diam-diam seorang ayah adalah tangis paling menakutkan, maka cukupkah tangis dan doa kami, supaya kau menghangat dan mereda? Tolong beritahu ia di mana.
Salam, J.S. Khairen, seorang ayah.
Baca Juga: Cari Eril, Ridwan Kamil dan Istri Cek Langsung Titik Potensial di Bantaran Sungai Aare
Bikin Netizen Nangis
Unggahan JS Khairen di Instagram pun dipenuhi dengan ungkapan haru netizen yang ikut bersimpati dengan musibah yang dialami Ridwan Kamil.
Dalam kolom komentar unggahannya, tak sedikit netizen yang turut ikut mendoakan anak Ridwan Kamil, Eril agar segera ditemukan.
"Ya allah nangisss banget baca tulisaanmu bang ditambah fto pak emil yg tertunduk itu... ya allah permudahkan la setiap hal ygbsulit bagi kami," tulis seorang netizen.
"Dia memang seorang Gubernur yang ditugaskan mengabdi untuk masyarakat , namun sekarang beliau sedang menjalankan Tugasnya Sebagai Seorang AYAH. A Eril ayahmu orang yang hebat Segeralah temui dia. kami menunggumu pulang dengan Selamat," tulis netizen lainnya.
Postingan JS Khairen itu juga diunggah ulang di Twitter oleh akun @_Nandot_ yang hingga kini sudah di sukai sebanyak 10 ribu pengguna dan dibagikan ulang sebanyak lebih dari 2 ribu retweet.
"Aku tidak cukup kuat membaca ini. Eril , segera pulang ya... apapun keadanmu, semua sudah ikhlas," tulis @_Nandot_.
Kabar terbaru, hingga kini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern menyatakan bahwa Kepala Kepolisian Maritim Bern masih melakukan pencarian Eril, di sungai Aare, kota Bern hari ini.
Pada pencarian kali ini, tim SAR masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV