> >

Rusia dan Separatis LPR Targetkan Serang Dua Kota Ukraina Ini, Klaim 95 Persen Luhansk Sudah Direbut

Krisis rusia ukraina | 31 Mei 2022, 22:43 WIB
Ilustrasi. Interior gedung apartemen yang rusak akibat bombardir Rusia di Bakhmut, dekat Sievierodonetsk, Ukraina. Foto diambil pada Senin (30/5/2022). Dalam wawancara pada Selasa (31/5/2022), Pemimpin separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) Leonid Pasechnik mengaku pasukan Rusia-LPR saat ini mengincar kota Sieverodonetsk dan Lysychansk sebagai target utama. (Sumber: Francisco Seco/Associated Press)

LUHANSK, KOMPAS.TV - Pemimpin separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) Leonid Pasechnik menyatakan bahwa operasi gabungan pasukan Rusia dan LPR semakin mendekati keberhasilan di wilayah Luhansk. Pasechnik mengaku pasukan Rusia-LPR saat ini mengincar kota Sieverodonetsk dan Lysychansk sebagai target utama.

Hal tersebut disampaikan Pasechnik dalam wawancara khusus bersama kantor berita TASS, Selasa (31/5/2022). Politikus 52 tahun itu menjelaskan bahwa target utama LPR dalam operasi di Donbass adalah “membebaskan” seluruh wilayah Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk.

Separatis LPR yang pro-Rusia mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada 2014 silam. Mereka berperang lawan pasukan Ukraina sebelum membantu Moskow dalam invasi besar yang diluncurkan pada 24 Februari silam.

Ketika perang Rusia-Ukraina meletus, hanya segelintir wilayah Luhansk yang dikuasai pasukan Ukraina. Dua kota yang tersisa adalah Sievierodonetsk dan Lysychansk, kini dikepung Rusia-LPR.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tewaskan 30.500 Serdadu Rusia sejak Awal Invasi, Jatuhkan 208 Pesawat Tempur

Pasechnik mengeklaim bahwa kini 95 persen wilayah Luhansk telah direbut LPR. Ia menyebut Rusia-LPR menorehkan progres positif di medan perang, hampir merebut Sievierodonetsk.

“Pertempuran lawan ‘fasis’ Ukraina tengah berlangsung di area urban Sievierodonetsk. Kami bisa menyampaikan bahwa sepertiga kota itu telah kami kuasai,” kata Pasechnik kepada TASS.

Pasukan Rusia dilaporkan membombardir secara brutal Sievierodonetsk. Wali Kota Sievierodonetsk Oleksandr Striuk bahkan menyampaikan bahwa kotanya dibombardir mirip Mariupol.

Sebaliknya, Pasechnik mengeklaim, justru pihak Ukraina lah yang menghancurkan infrastruktur-infrastruktur sipil saat terdesak. Ia menuduh Ukraina memakai warga sipil sebagai tameng.

Meskipun menorehkan progres positif, Pasechnik mengaku belum bisa memprediksi kapan pasukan Rusia-LPR bisa sepenuhnya merebut wilayah Luhansk.

“Setiap prediksi mengenai kapan kami akan membebaskan republik (LPR) dan mencapai ‘perbatasan konstitusional’ tidak akan sepenuhnya benar,” kata Pasechnik.

Pasechnik menuduh pasukan Ukraina mundur dengan meninggalkan kondisi kota yang buruk. Ia menyebut banyak fasilitas publik rusak, termasuk jalan dan pipa air bersih.

Di lain sisi, Pasechnik menegaskan pihaknya akan mengadili pasukan Ukraina yang tertangkap. Ia menuduh personel militer Ukraina sebagai “Nazi.”

“Bahwa akan ada pengadilan (pasukan Ukraina), itu adalah fakta. Terlalu banyak tindak kriminal, kejahatan yang dilakukan ‘Nazi’ selama delapan tahun terakhir yang dicatat oleh Kantor Kejaksaan Agung LPR serta aktivis dari Memorial (organisasi hak asasi manusia di wilayah LPR),” kata Pasechnik.

Baca Juga: Pejabat Ukraina di Luhansk Diburu Tentara Rusia untuk Dibunuh, Menghindar dengan Berpindah-pindah


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS


TERBARU