> >

Cacar Monyet Tewaskan 9 Orang di Kongo, Disebut karena Konsumsi Bangkai Kera dan Hewan Pengerat

Kompas dunia | 31 Mei 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi. Gejala cacar monyet yang ditunjukkan seorang bocah di Zaire (kini Republik Demokratik Kongo) pada 1997 lalu. Infeksi cacar monyet telah menewaskan sembilan orang di Kongo sepanjang 2022. (Sumber: CDC via AP)

KISHASA, KOMPAS.TV - Infeksi cacar monyet telah menewaskan sembilan orang di Republik Demokratik Kongo sepanjang 2022. Negara itu telah mengonfirmasi 465 kasus cacar monyet, menjadikannya salah satu negara terdampak paling parah di kawasan Afrika Tengah dan Barat.

Dr. Aime Alongo, pejabat kesehatan Provinsi Sankuru di Kongo, menyebut persistensi wabah cacar monyet di negara itu disebabkan oleh konsumsi bangkai monyet dan hewan pengerat.

“Warga masuk ke hutan, mengambil bangkai-bangkai monyet, kelelawar, dan hewan pengerat yang mana merupakan gudangnya cacar monyet,” kata Alongo kepada Associated Press.

Sementara itu, di negara Afrika Barat lain, Nigeria, infeksi cacar monyet juga tengah menjadi perhatian. Pada Minggu (29/5) lalu, Nigeria mencatat kematian pertama akibat cacar monyet sepanjang 2022.

Baca Juga: Cacar Monyet Makin Meroket, Nigeria Laporkan 21 Kasus, 1 Meninggal Dunia

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nigeria menyebut pasien yang meninggal adalah seorang 40 tahun yang memiliki komorbid.

“Kematian dilaporkan pada seorang pasien 40 tahun yang punya kondisi bawaan komorbid dan dalam pengobatan imunosupresif,” tulis pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nigeria.

Nigeria sendiri tidak mengalami kejadian luar biasa cacar monyet sejak September 2017. Namun, negara ini terus melaporkan kasus-kasus sporadis.

Setidaknya terdapat 247 kasus terkonfirmasi cacar monyet di Nigeria sejak September 2017, tingkat kematiannya 3,6 persen. Pada 2022, Nigeria telah mengonfirmasi 21 kasus dari 66 kasus suspek cacar monyet.

Penyakit cacar monyet menyita perhatian internasional belakangan ini menyusul fenomena penularan yang belum pernah terjadi. Kasus cacar monyet di Eropa dan Amerika Serikat (AS) meroket kendati bukan tempat endemik penyakit tersebut.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa saat ini terdapat lebih dari 250 kasus cacar monyet yang dilaporkan di lebih dari 20 negara. Negara-negara itu sebelumnya dikenal tidak memiliki masalah cacar monyet.

Baca Juga: Perayaan Gay Pride Makin Dekat, Komunitas LGBTQ Spanyol Resah dan Gelisah atas Stigma Cacar Monyet


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU