Korea Selatan Gelar Survei Kelautan di Dekat Kepulauan Sengketa, Jepang: Tidak Dapat Diterima!
Kompas dunia | 31 Mei 2022, 01:05 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Tokyo mengajukan keberatan atas survei kelautan yang dilakukan Korea Selatan di perairan di dekat kepulauan yang diklaim Jepang dan dikuasai Seoul.
Juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, Senin (30/5/2022), menyebut aktivitas yang dilakukan kapal riset Korea Selatan itu “sama sekali tidak dapat diterima.”
Sebuah kapal Korea Selatan terlihat menyeret apa yang tampak seperti kabel di dekat kepulauan yang disebut Takeshima oleh Jepang, dan Dokdo oleh Korea Selatan.
Matsuno mengatakan, Tokyo tidak menerima permintaan apa pun dari Seoul tentang riset seperti itu.
“Kami dengan tegas meminta ini dihentikan segera,” ujar Matsuno seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Biden Kunjungi Korea Selatan dan Jepang, China Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
Dia mengatakan kedua belah pihak telah menggelar pembicaraan untuk membahas insiden tersebut. Namun, keduanya tetap dengan klaim masing-masing atas kepulauan tersebut.
Sementara itu, di Seoul, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan tidak dapat menerima keberatan Jepang.
Seoul menyebut survei yang mereka lakukan merupakan tindakan sah yang dilaksanakan sesuai dengan hukum domestik dan internasional.
Pada 2017 lalu, Jepang juga mengajukan keberatan kepada Korea Selatan setelah laman resmi Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang menyebut kepulauan tersebut dengan nama Dokdo.
Baca Juga: Astronot Jepang akan Jejakkan Kaki di Bulan dalam Program Artemis, Kerja Sama dengan AS
Jepang dan Korea Selatan memiliki hubungan budaya yang kaya, namun hubungan keduanya diwarnai ketegangan yang dipicu persoalan sejarah seperti penjajahan Jepang atas Semenanjung Korea dan tindakan-tindakannya selama Perang Dunia Kedua.
Jepang juga terlibat sengketa dengan China atas kepemilikan kepulauan di Laut China Timur yang disebut Senkaku oleh Jepang, dan Diaoyu oleh China.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press